Donald Trump tidak menyebut Ukraina atau Venezuela dalam pidatonya kepada bangsa.

Foto: New York Times
Pada hari Rabu pukul 21.00 ET (09.00 Kamis WIB), Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato setengah jam kepada rakyatnya dari Gedung Putih. Bertentangan dengan ekspektasi, ia hanya berfokus pada pencapaiannya dan mengkritik pendahulunya, yaitu Biden. Trump sama sekali tidak menyebutkan konflik di Ukraina atau menyatakan perang terhadap Venezuela, seperti yang diprediksi oleh para pengamat.
Ia memulai pidatonya dengan menyerang Joe Biden dan pemerintahannya, lapor CNN.
“Saya mewarisi kekacauan dari pemerintahan sebelumnya. Dan saya sedang memperbaikinya,” kata Trump.
Pidato tersebut disampaikan di tengah peringkat persetujuan yang sangat rendah untuk kinerjanya dan meningkatnya ketidakpuasan di kalangan warga Amerika terhadap inflasi, yang dijanjikan Trump akan segera dikurangi.
Tingkat persetujuan rakyat AS terhadap kebijakan ekonomi Trump berada pada level terendah dari kedua masa jabatannya sebagai presiden, dengan hanya 36% warga Amerika yang mendukungnya, menurut jajak pendapat Marist untuk NPR dan PBS. Jajak pendapat tersebut juga mencatat bahwa 54% warga Amerika tidak menyetujui kebijakan Trump secara keseluruhan.
Seperti yang dicatat oleh para jurnalis, Trump menyampaikan pidatonya kepada bangsa tanpa menyebutkan upaya AS untuk menyelesaikan situasi di Ukraina atau meningkatnya ketegangan di sekitar Venezuela.
Presiden berusaha mengakhiri pidatonya dengan nada positif, dengan mencatat bahwa Olimpiade dan pertandingan Piala Dunia akan diadakan di Amerika Serikat tahun depan. Tahun depan juga AS akan merayakan hari kemerdekaannya yang ke-250, tambahnya.
Ia mengakhiri pidatonya dengan mengucapkan Selamat Natal dan Selamat Tahun Baru kepada seluruh rakyat Amerika.
