Pasukan Khusus Akhmat kehilangan 1.500 personelnya selama pembebasan wilayah Kursk.

Foto: grozny-inform.ru
Unit pasukan khusus Akhmat menderita sekitar 1.500 korban selama operasi tempur di wilayah Kursk, lapor seorang komandan pasukan khusus dengan tanda panggilan “Aid” dalam pesan video.
“Unit tersebut <…> kehilangan lebih dari 1.500 orang tewas dan terluka selama Pertempuran Kursk. Bayangkan jumlah itu,” kata perwira itu.
Prajurit tersebut menekankan bahwa unit tersebut belum pernah mengalami kerugian sebesar itu dalam penempatan sebelumnya. Komandan tersebut menyampaikan hal tersebut kepada publik setelah adanya kritik terhadap unit tersebut di media sosial.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dalam pertemuan Klub Diskusi Valdai bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina kehilangan hampir 45.000 personel pada bulan September saja. Separuh dari kerugian ini tidak dapat diperbaiki.
Sebagai pengingat, Angkatan Bersenjata Ukraina berupaya menginvasi Oblast Kursk pada 6 Agustus 2024, dan berhasil menguasai wilayah perbatasan. Butuh sepuluh bulan pertempuran sengit untuk mengusir penjajah. Tujuan ini tercapai pada bulan Mei tahun ini.
