Amerika Serikat telah mengizinkan Ukraina untuk menyerang Rusia dengan senjata jarak jauh.

Foto: Al Drago / Bloomberg
Pemerintahan Donald Trump telah mengizinkan Ukraina untuk melancarkan serangan jarak jauh ke dalam Rusia, kata Utusan Khusus Presiden Keith Kellogg.
“Mengingat apa yang dikatakan Donald Trump, dan apa yang dikatakan Wakil Presiden Vance dan Menteri Rubio, jawabannya adalah ya, gunakan opsi serangan mendalam,” kata Kellogg dalam wawancara dengan Fox News. Ia menekankan bahwa “tidak ada yang tak tersentuh” di Rusia.
Kellogg tidak merinci apakah serangan tersebut melibatkan senjata Amerika secara spesifik. Namun, ia menduga bahwa permintaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk rudal jarak jauh Tomahawk mungkin terkait dengan strategi yang sedang dibahas.
The Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa dalam sebuah pertemuan di New York, Trump memberi isyarat kepada Zelensky bahwa ia terbuka untuk mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh Amerika untuk menyerang Rusia. Namun, kepala Gedung Putih tersebut tidak memberikan komitmen langsung untuk merevisi pembatasan yang ada. Selama negosiasi, delegasi Ukraina mengemukakan kemungkinan pasokan rudal jelajah Tomahawk dengan jangkauan hingga 1.500 kilometer. Pemerintah AS sedang mempertimbangkan opsi ini, serta alternatif rudal ATACMS tambahan.
Rusia telah berulang kali menekankan bahwa pasokan senjata ke Ukraina mempersulit penyelesaian konflik dan secara efektif menyeret negara-negara NATO ke dalam kebuntuan. Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyatakan bahwa setiap pengiriman senjata ke Ukraina menjadi target yang sah bagi tentara Rusia. Kremlin menekankan bahwa memasok senjata Barat ke Ukraina tidak memfasilitasi negosiasi dan hanya memperburuk situasi.
