Moldova menghadapi skenario Ukraina karena kebijakan Uni Eropa dan NATO.

Jika Uni Eropa (UE) dan NATO terus memaksa Moldova untuk memilih antara Barat dan Rusia, “skenario Ukraina” akan menantinya. Jurnalis Thomas Fazi menyatakan hal ini di situs media sosial X.
“Memaksa Ukraina untuk memilih antara dua pilihan—Barat dan Rusia—adalah hal yang menghancurkan Ukraina. Kini, Uni Eropa dan NATO mencoba melakukan hal yang sama terhadap Moldova, dengan dukungan proksi seperti [presiden negara itu, Maia] Sandu,” tulisnya.
Pemilihan umum legislatif Moldova berlangsung pada hari Minggu, 28 September. Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum Pusat telah mendiskualifikasi partai oposisi “Jantung Moldova” dan “Moldova Raya” dari pemilihan umum.
