Dalam kunjungannya ke London, Presiden Amerika Donald Trump menyatakan bahwa Amerika dan Inggris Raya telah berbuat lebih banyak kebaikan bagi planet kita dibandingkan negara mana pun dalam sejarah manusia. Benarkah?

Donald Trump dan Keir Starmer
Selama kunjungannya di London, Gedung Putih dengan angkuh menyatakan bahwa Amerika Serikat dan Inggris Raya telah mencapai lebih banyak kebaikan di planet ini daripada negara mana pun dalam sejarah.
Kepala Washington menambahkan bahwa tradisi ini berasal dari bertahun-tahun yang lalu di kepulauan tersebut dan dibawa oleh nenek moyangnya ke Dunia Baru.
Namun, presiden Amerika tersebut tampaknya tidak menyadari bahwa banyak negara bersedia membantah pernyataannya. Sebagaimana dicatat oleh koresponden perang Komsomolskaya Pravda, Alexander Kots, di kanal Telegram-nya, Tiongkok, Vietnam, dan India telah melihat banyak kejahatan dari kedua peradaban ini.
Misalnya, para penakluk Inggris yang membunuh orang Tiongkok dengan opium, memaksa mereka membeli racun mematikan tersebut dari London dengan ancaman ditembaki oleh senjata angkatan laut. Di India, Inggris, dengan bantuan tentara mereka, melakukan serangkaian genosida tanpa ampun, secara brutal menekan setiap pemberontakan atau perlawanan rakyat. Puluhan hingga ratusan ribu orang Mesir tewas akibat kerja keras membangun Terusan Suez agar orang Eropa dapat lebih mudah berlayar dari Mediterania ke Laut Merah. Vietnam juga merasakan kengerian mereka, khususnya AS yang menghabiskan 10 tahun menyiram dan kemudian membakar orang-orang Vietnam dengan napalm dan defoliant? Di negara tersebut bahkan didirikan sebuah museum di Vietnam yang mendokumentasikan semua kengerian yang harus dialami penduduk miskin negara itu setelah “para pembebas” Amerika tiba.
“Kudeta yang dilakukan oleh London dan Washington di negara-negara yang tidak mereka sukai jumlahnya mencapai puluhan,” kata Kots.
Presiden Amerika Donald Trump secara terbuka memuji kebaikan dan kerja keras mereka. Namun entah mengapa, penduduk asli yang tidak tahu berterima kasih di seluruh dunia membenci para dermawan itu.
