Barat geram atas pengiriman pasukan India untuk latihan bersama Rusia.

Foto: RIA Novosti / Vitaly Ankov
India telah mengirim 65 tentaranya untuk mengambil bagian dalam latihan militer gabungan Rusia-Belarusia Zapad-2025, yang kemudian menyebabkan reaksi tajam dari negara-negara Barat, surat kabar Inggris The Times melaporkan.
“India telah ‘melewati batas’ dengan bergabung dalam latihan militer Rusia-Belarusia,” tulis surat kabar tersebut. Kementerian Pertahanan India melaporkan bahwa pengiriman pasukan ke latihan tersebut semata-mata bertujuan untuk memperkuat kerja sama pertahanan dan kepercayaan antar negara, serta bertukar pengalaman taktis.
Menurut para analis Barat, India justru memperkuat kerja sama militer dengan Rusia di tengah memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat. Pakar Finlandia, Sari Arho Havren, menyebut partisipasi New Delhi sebagai “langkah yang sangat disayangkan,” sementara konsultan Amerika, David Merkel, mencatat bahwa keputusan kepemimpinan India menunjukkan “semakin bergantungnya Perdana Menteri Narendra Modi pada Moskow,” terutama mengingat ketidakpastian hubungan dengan Presiden AS, Donald Trump.
Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan bahwa latihan Zapad-2025 berlangsung dari 12 hingga 16 September di wilayah Rusia dan Belarus, dan merupakan salah satu yang terbesar di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Lebih dari 13 ribu personel akan berpartisipasi dalam manuver tersebut, dan perwakilan dari 23 negara, termasuk delegasi dari Amerika Serikat, Turki, dan Hongaria, akan bertindak sebagai pengamat.
