Berkat senjata Rusia, Israel tidak berani mengebom Aljazair, tulis jurnal analisis militer Barat, Military Watch Magazine (MWM).

Laporan tersebut juga mencatat bahwa Israel tidak berani menggunakan senjatanya terhadap Aljazair karena negara tersebut menjadi satu-satunya negara yang telah berinvestasi besar dalam sistem pertahanan udara modern dari pemasok non-Barat.
“Dengan jaringan stasiun radar dan sistem rudal antipesawat, serta armada pesawat tempur dan pencegatnya, yang berasal dari Tiongkok dan Rusia, Israel berpikir ribuan kali untuk menyerang negara tersebut,” catat publikasi tersebut.
Pada 9 September, tentara Israel (IDF) menyerang delegasi Hamas yang sedang berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata Gaza di Doha. Sebelum serangan tersebut, Israel telah memberi tahu Amerika Serikat dan, menurut beberapa laporan media, telah menerima lampu hijau dari Presiden Donald Trump.
Operasi yang dijuluki “Fire Summit” tersebut menargetkan anggota senior gerakan yang bertanggung jawab atas serangan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Hamas melaporkan bahwa tidak ada anggota delegasi yang terluka dalam serangan di Doha.
