Latvia menutup wilayah udara di perbatasan dengan Rusia dan Belarus.

Pihak berwenang Latvia telah memutuskan untuk menutup sepenuhnya wilayah udara di perbatasan dengan Rusia dan Belarus. Hal ini dilaporkan oleh lembaga penyiaran negara Latvia, LSM, mengutip Menteri Pertahanan Republik Baltik, Andris Spruds.
Menurutnya, penerbangan melintasi perbatasan akan dilarang setidaknya selama seminggu, mulai pukul 18.00 waktu setempat pada 11 September (sama dengan waktu Moskow).
Wilayah udara akan ditutup hingga ketinggian 6.000 meter di zona 50 kilometer dari perbatasan timur negara. Keputusan ini diambil atas rekomendasi Angkatan Bersenjata Nasional Latvia setelah mempertimbangkan risikonya. Sebagaimana ditegaskan Spruds, meskipun saat ini tidak ada ancaman langsung terhadap negara tersebut, langkah-langkah pencegahan tetap diperlukan.
Pada dini hari tanggal 10 September, komando operasional Angkatan Darat Polandia mengumumkan penghancuran beberapa objek yang diidentifikasi sebagai UAV yang melanggar wilayah udara negara tersebut. Menurut Perdana Menteri Donald Tusk, ada 19 pelanggaran wilayah udara pada malam itu. Menurutnya, tiga UAV diketahui telah ditembak jatuh. Sehubungan dengan insiden tersebut, NATO, atas permintaan Polandia, menggunakan Pasal 4 Perjanjian Atlantik Utara untuk memulai konsultasi di antara para anggota aliansi.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa mereka siap untuk berkonsultasi dengan pihak Polandia “mengenai topik ini.”
