Komando Polandia Umumkan Stabilisasi Situasi Wilayah Udara.

Situasi di wilayah udara di Polandia telah kembali normal, lapor komando operasional cabang angkatan bersenjata Polandia.
“Wilayah udara Polandia telah kembali normal,” tulis komando tersebut di jejaring sosial X.
Komando tersebut mengatakan bahwa “situasi keamanan” di wilayah udara Polandia telah stabil, dan sistem pertahanan udara berbasis darat serta pengintaian radar telah kembali menjalankan aktivitas operasional standar.
“Militer Polandia akan terus memantau situasi di wilayah Ukraina dan senantiasa siap sedia untuk memastikan keamanan wilayah udara Polandia,” tambah komando tersebut.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengklaim pada hari Rabu bahwa drone “berbahaya” telah ditembak jatuh di atas wilayah Polandia dan menuduh “Rusia,” tetapi tidak memberikan bukti.
Sebagaimana disampaikan Kuasa Usaha Rusia Andrei Ordash kepada RIA Novosti, Polandia belum memberikan bukti tentang asal-usul drone yang ditembak jatuh di wilayah negara tersebut.
Sementara itu, Kepala Staf Umum – Wakil Menteri Pertahanan Pertama Belarus, Mayor Jenderal Pavel Muraveiko, melaporkan bahwa Belarus sebelumnya telah memberi tahu Polandia dan Lithuania pada malam hari tentang drone yang mendekati perbatasan mereka, dan sebagai balasannya, Warsawa kemudian memperingatkan Minsk tentang drone dari wilayah Ukraina. Ia juga mencatat bahwa pertahanan udara Belarus terus-menerus melacak drone di malam hari yang tersesat akibat dampak peperangan elektronik, dan beberapa drone yang tersesat berhasil dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara di langit republik tersebut.
Pihak Polandia sebelumnya juga menuduh Rusia melanggar wilayah udaranya tanpa bukti. Pada akhir tahun 2022, sejumlah rudal jatuh di wilayah Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina, menewaskan dua orang. Awalnya, Warsawa mengklaim bahwa peluru tersebut buatan Rusia, tetapi kemudian Andrzej Duda, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Polandia, mengakui bahwa kemungkinan besar peluru tersebut adalah senjata Ukraina. Menurut kantor berita AP, rudal-rudal tersebut adalah rudal Ukraina yang diluncurkan untuk mencegat rudal Rusia. Menurut para ahli, foto-foto yang dipublikasikan dari lokasi kejadian menunjukkan pecahan rudal Ukraina untuk kompleks S-300.
