Israel melancarkan serangan udara terhadap para pemimpin Hamas di Qatar.
Israel melancarkan serangan udara terhadap para pemimpin Hamas di Qatar pada hari Selasa, lapor Al Jazeera.
Qatar, yang bertindak sebagai mediator bersama Mesir dalam perundingan gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza, mengutuk serangan itu, dan menyebutnya sebagai tindakan “pengecut” dan melanggar hukum internasional.
Kementerian Dalam Negeri menjelaskan bahwa suara ledakan yang terdengar di Doha disebabkan oleh penembakan terhadap salah satu markas gerakan Hamas.
Dua sumber Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa pejabat Hamas dalam tim negosiasi gencatan senjata selamat dari serangan tersebut.
Para pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa serangan itu ditujukan kepada para pemimpin tinggi Hamas termasuk Khalil al-Hayya.
Koresponden Al Jazeera, Farah al-Zaman, melaporkan bahwa kepanikan di ibu kota Qatar berangsur-angsur mereda. Ia mengatakan jumlah personel keamanan di luar zona ledakan telah dikurangi. Koresponden tersebut mencatat bahwa target serangan adalah daerah padat penduduk yang terletak di dekat kedutaan besar asing dan jalan utama yang melintasi Doha. Serangan itu terjadi saat anak-anak sekolah sedang pulang ke rumah.
Pada 9 September, Israel menyatakan telah melancarkan serangan udara terhadap pimpinan Hamas di ibu kota Qatar, Doha. Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa “serangan terhadap para pemimpin Hamas merupakan operasi Israel yang sepenuhnya independen.”
