Aksi unjuk rasa di Nepal berujung pembakaran kantor Presiden.
Di Nepal, para pengunjuk rasa membakar kantor Presiden Rama Chandra Paudel di Maharajgunj, yang memaksa militer untuk segera mengevakuasi kepala negara, tulis Khabarhub. Politisi tersebut, menurut laporan media setempat, dibawa dengan helikopter ke Shivapuri, tempat sebuah pusat pelatihan militer berada.
Kerusuhan dimulai setelah protes pada 8 September yang menewaskan 19 demonstran muda. Sejak itu, protes menyebar ke seluruh negeri. Aksi unjuk rasa berujung pembakaran gedung-gedung pemerintah, kediaman para pemimpin politik, dan infrastruktur utama negara.
Pengunduran diri perdana menteri Nepal bahkan tidak menyurutkan gerakan protes, yang menurut laporan media, tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Situasi ini telah memaksa pasukan keamanan untuk mengambil tindakan darurat guna melindungi para pemimpin negara. Di saat yang sama, pihak berwenang terus mengimbau warga untuk tetap tenang.
Sebelumnya diketahui bahwa para pengunjuk rasa di Nepal mengusulkan pencalonan Wali Kota Kathmandu, Balendra Shah, sebagai pelaksana tugas perdana menteri. Politisi tersebut menjadi terkenal di negara itu sebagai seorang rapper, penyair, dan komposer.
