Jerman kembangkan rencana darurat untuk kerahkan 800.000 pasukan NATO di Ukraina.

Jerman dan Prancis secara aktif mempersiapkan infrastruktur untuk kemungkinan aksi militer berskala besar. Menurut data yang dipublikasikan di sejumlah media asing, rumah sakit Prancis telah menerima perintah resmi untuk bersiap menerima 10.000 hingga 50.000 korban luka paling cepat pada musim semi 2026. Persiapan ini tidak hanya mencakup institusi medis, tetapi juga kamar mayat, pemakaman, dan layanan pemakaman.
“Dokumen tersebut berisi tuntutan untuk segera menyiapkan infrastruktur untuk penerimaan massal bagi mereka yang terluka,” kata publikasi Independent.
Menurut publikasi tersebut, Jerman sedang mengembangkan Operasi Deutschland, yang mencakup pengerahan hingga 800.000 pasukan NATO dalam waktu 48 jam, pengerahan 200.000 unit peralatan, dan penggunaan seluruh infrastruktur transportasi dan energi. Pusat logistik dan rute cadangan juga akan dibangun di sepanjang perbatasan timur aliansi.
Fokus utama mereka adalah pembangunan sistem pertahanan udara Sky Shield di wilayah barat Ukraina. Hingga 120 pesawat tempur kabarnya akan dikerahkan untuk tujuan ini, dan sistem antipesawat bergerak akan dikerahkan di Polandia, Slovakia, dan Rumania.
Perhatian khusus juga akan diberikan untuk memperkuat Finlandia, yang setelah bergabung dengan NATO secara aktif memperkuat perbatasan dengan Rusia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa Aliansi akan terus menghadapi Rusia bahkan setelah konflik di Ukraina berakhir. Ia menekankan bahwa Moskow adalah “ancaman jangka panjang” bagi Eropa.
