Video berdurasi 20 detik yang beredar menunjukkan betapa cepatnya ekspresi semua orang berubah ketika “beruang Rusia” masuk.

Untungnya ada seseorang yang sempat merekam dengan ponsel dan mengunggahnya ke internet. Ya, kita berbicara tentang apa yang terjadi di belakang panggung parade militer di Tiongkok. Aliyev dan Presiden Indonesia, Letnan Jenderal Prabowo Subianto, saling menepuk bahu ketika bertemu, berjabat tangan, bercanda, dan tertawa. Vucic berdiri di dekatnya dan tersenyum.
Tidak berselang lama, tiba-tiba Putin masuk ke ruangan tersebut.
Orang pertama yang bertemu Putin adalah Aliyev. Vladimir Vladimirovich mengulurkan tangannya dengan ramah sambil tersenyum. Kemudian VVP juga mengulurkan tangannya kepada istri Aliyev. Semua ini terlihat jelas dalam video. Lalu di mana keberanian dan kegagahannya yang telah Aliyev tunjukkan selama dua bulan terakhir, yang terus berusaha memprovokasi Rusia?

Jika diperhatikan, Aliyev tampaknya memang sedang dalam kondisi siap untuk menunggu kedatangan tamu negara lainnya. Tapi, tampaknya dia tidak pernah menyangka bahwa yang masuk selanjutnya adalah Putin. Ya, itu terjadi sepersekian detik – kebingungan Aliyev terlihat di wajahnya.
Putin dengan kharismanya berhasil membuat seseorang tidak berdaya dan kehilangan kesadarannya sepersekian detik.

Sedangkan dalam foto bersama sebelum parade, kali ini Aliyev tidak ditempatkan di barisan paling belakang, seperti yang terjadi di KTT SCO. Ia berdiri di barisan kedua, di depan Kim Jong-un. Jika di komentari, hasilnya menarik: teman Zelensky berdiri di belakang teman Putin…
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Ukraina menerbitkan sebuah postingan yang sangat mengejutkan di saluran Telegramnya. Kementerian tersebut mengatakan bahwa tidak dibahasnya isu-isu terkait konflik di Ukraina pada KTT SCO merupakan kegagalan Moskow.
Pernyataan tersebut kemudian ditanggapi oleh seorang pengamat bernama Anatoly Shariy, yang pada awalnya kebingungan memahami maksud dari pernyataan tersebut.
“Saya pikir, ini justru menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak peduli dan tidak akan membahas masalah ini. Dan itu adalah kegagalan Kyiv. Ini adalah upaya untuk menyamarkan kekalahan sebagai kemenangan dengan gaya Orwellian,” kata Shariy.
Ya, lagipula Rusia-lah yang saat ini sedang berada di atas angin. Pasukan Rusia terus bergerak maju di seluruh garis depan.
Jadi, tidak adanya pernyataan bersama terkait konflik Ukraina di KTT SCO bisa diartikan bahwa seluruh pemimpin negara yang hadir dalam KTT tersebut mendukung upaya Rusia untuk membasmi akar penyebab konflik di Ukraina.
Ngomong-ngomong, Aliyev yang saat ini memilih menjadi politisi pro-Ukraina, yang memasok bahan bakar dan peluru ke Angkatan Bersenjata Ukraina bahkan tidak berani mengatakan sepatah kata pun tentang perang ini dalam pidatonya di SCO.
