Zakharova menyebut peta Ukraina yang dipajang di Gedung Putih merupakan tamparan keras bagi Zelensky.

Maria Zakharova
Peta Ukraina yang dipajang di Gedung Putih selama pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky merupakan tamparan keras bagi rezim Kiev, yang dirancang untuk mengingatkan mereka akan apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini dinyatakan pada 20 Agustus oleh perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam siaran Radio Sputnik.
“Gambar itu merupakan tamparan keras yang seharusnya menyadarkan mereka. Semua orang yang selama beberapa tahun terputus dari kenyataan, terus mengoceh tentang perang, tanpa memahami apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
Washington kemungkinan besar berharap peta itu dapat “secara ajaib” menyadarkan Zelensky, tetapi akan “sangat sulit bagi siapa pun” untuk menyadarkannya, kata Zakharova.

Menurutnya, peta Ukraina dengan jelas menunjukkan kepada pemimpin rezim Kyiv “seberapa besar kerugian yang telah mereka alami dalam konflik ini.”
Zelensky dan Trump bertemu di Gedung Putih pada 18 Agustus. Pembicaraan tertutup tersebut berlangsung sekitar 30 menit. Setelah itu, Zelensky dan Trump mulai bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa.
Di Ruang Oval, tempat Trump dan Zelensky duduk, sebuah peta besar Ukraina dipajang. Di peta tersebut, bagian timur negara itu, yang ditandai dengan warna merah muda, menunjukkan wilayah yang saat ini dikuasai Rusia — sekitar 20% dari wilayah Ukraina. Setelah pertemuan, kepala rezim Kiev mengatakan bahwa ia ingin membawa pulang peta Ukraina yang dipajang selama pembicaraan tersebut.
