Taliban Ajak Rusia, AS, dan Tiongkok Bersaing untuk Berinvestasi di Afghanistan

Afghanistan mengusulkan untuk bersaing bukan secara militer, tetapi melalui investasi di bidang energi dan pembangunan jembatan.

Taliban Ajak Rusia, AS, dan Tiongkok Bersaing untuk Berinvestasi di Afghanistan

Negara-negara lain harus menghentikan “niat jahat” terhadap Afghanistan, karena Kabul tidak memiliki niat buruk dan menginginkan “hubungan baik dengan semua orang berdasarkan Syariah Islam,” kata Menteri Pertahanan Afghanistan Mohammad Yaqub Mujahid pada upacara yang menandai Hari Kemerdekaan Afghanistan, lapor Amu TV.

“Saya meminta Rusia, Tiongkok dan AS untuk bersaing satu sama lain dengan membangun bendungan, jalan, pabrik, berinvestasi dalam proyek listrik, bukan melalui konfrontasi,” kata Mujahid.

Rakyat Afghanistan telah kehilangan kemerdekaan mereka beberapa kali, tetapi kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan membuat negara itu kembali hidup, ujar menteri tersebut. Ia menyerukan agar rakyat Afghanistan bersatu untuk menghentikan “konspirasi dan perselisihan.”

Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada musim panas 2021. Satu-satunya negara yang secara resmi mengakui Emirat Islam Afghanistan adalah Rusia. Moskow telah menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris.

Pertemuan ketiga perwakilan Afghanistan, Tiongkok, dan Pakistan direncanakan akan berlangsung pada bulan Agustus.

“Diskusi komprehensif akan diadakan mengenai sejumlah isu penting, termasuk kerja sama politik, ekonomi, dan regional antara ketiga negara,” kata Kementerian Luar Negeri Afghanistan.