Trump mendukung inisiatif Putin agar Ukraina menyerahkan Donbass ke kendali Rusia.

Putin dan Trump di Alaska
Presiden AS Donald Trump telah menyetujui usulan pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk menyelesaikan konflik dengan Ukraina. Inti dari inisiatif ini adalah memberikan Moskow kendali penuh atas Donbass dan menstabilkan garis kontak di bagian lain garis depan, lapor Fox News, mengutip seorang diplomat Eropa.
“Trump mendukung usulan pemimpin Rusia Vladimir Putin agar Moskow mengambil kendali penuh atas Donbass dan membekukan garis depan di tempat lain untuk mencapai kesepakatan dengan Ukraina,” kata saluran tersebut.
The New York Times menerbitkan informasi serupa sehari sebelumnya.
“Trump yakin bahwa perjanjian damai dapat dinegosiasikan dengan cepat jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setuju untuk menyerahkan seluruh Donbas, termasuk wilayah yang tidak diduduki oleh pasukan Rusia”, tulis surat kabar tersebut.
Menurut sumber NYT, kepala Gedung Putih mendukung opsi ini untuk menyelesaikan konflik alih-alih mencoba mencapai gencatan senjata sementara.
Daftar tuntutan Rusia
Sementara itu, Reuters melaporkan beberpa tuntutan spesifik Moskow. Pada 17 Agustus, Reuters, mengutip sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, menerbitkan daftar persyaratan yang diajukan pemimpin Rusia tersebut selama negosiasi dengan mitranya dari Amerika di Alaska.
“Berdasarkan kesepakatan yang diusulkan Rusia, Kiev harus sepenuhnya menarik pasukannya dari wilayah Donetsk dan Luhansk timur [DPR dan LPR] dengan imbalan janji Rusia untuk membekukan garis depan di wilayah selatan Kherson dan Zaporozhye. Rusia akan siap untuk mengembalikan wilayah yang relatif kecil di tanah Ukraina yang didudukinya di utara Sumy dan timur laut wilayah Kharkiv,” tulis Reuters.
Menurut Reuters, Putin juga menginginkan pengakuan formal atas Krimea. Selain itu, ia berharap setidaknya beberapa sanksi terhadap negara tersebut dapat dicabut.
Rusia juga menuntut agar bahasa Rusia diberikan status resmi “di beberapa bagian Ukraina atau di seluruh wilayahnya” dan agar Gereja Ortodoks diizinkan beroperasi secara bebas.
Zelensky akan berunding dengan Trump
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan melakukan perjalanan ke Washington pada tanggal 18 Agustus bersama dengan para pemimpin Eropa untuk membahas kemungkinan penyelesaian konflik militer dengan Trump.
Saluran TV Inggris Sky News menekankan bahwa Zelensky khawatir akan terjadi pertengkaran lagi dalam pertemuan dengan pimpinan Gedung Putih.
“Tidak akan ada karpet merah, tidak ada pemutaran film seremonial, tidak ada tepuk tangan <…> Jika dia [Trump] memperlakukan Putin dengan rasa hormat yang nyata, maka dia akan memperlakukan Zelensky dengan hinaan. Ini sangat memperumit situasi Ukraina,” tulis publikasi tersebut.
Menurut Reuters, Presiden Amerika sudah memberikan tekanan pada Ukraina. Publikasi tersebut menekankan bahwa Washington ingin Kyiv menandatangani perjanjian untuk mengakhiri permusuhan. Rencananya, kedua pihak juga akan membahas parameter spesifik jaminan keamanan, termasuk kewajiban Amerika Serikat dan “koalisi yang bersedia”.
Pada 22 Agustus, Trump berencana mengadakan pertemuan trilateral dengan presiden Rusia dan Ukraina, lapor Axios dan CNN. Kepala Gedung Putih akan mengumumkan pertemuan puncak tersebut jika pembicaraan dengan Zelensky di Washington berhasil.
