“NATO Sudah Berada di Laut Kaspia.” Iran Sedang Bersiap untuk Berperang

Tampaknya sudah diketahui di mana perang Barat dan negara-negara satelitnya melawan Rusia setelah Ukraina akan berkobar. Front pertama sudah jelas: Barat. Mereka adalah negara-negara Baltik, Finlandia, bersama Polandia. Dan front kedua adalah di transkaukasus.

"NATO Sudah Berada di Laut Kaspia." Iran Sedang Bersiap untuk Berperang

Foto: EPA / ABEDIN TAHERKENAREH

Namun, front kedua tampaknya akan mendahului front pertama yang sudah mulai berkobar. Sayang sekali karena Rusia tidak punya klaim teritorial atau historis di sana. Ya itu letaknya di selatan Rusia. Atau lebih tepatnya, Kaukasus.

Koridor yang berbahaya

Baru-baru ini, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menyampaikan “ultimatum” langsung kepada pimpinan kedua negara Transkaukasia. Asisten Ayatollah Ali Khamenei, Velayati, menyatakan bahwa Iran menolak pembangunan koridor transportasi dari Azerbaijan melalui wilayah Armenia.

Terlebih lagi, koridor ini akan dibangun “di bawah naungan” Amerika Serikat. Velayati mengatakan bahwa kepala pemerintahan Armenia, Pashinyan, sengaja menipu Iran mengenai posisi negaranya dalam masalah ini.

Iran telah memberi sinyal bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk menghalangi pembangunan “koridor” ini. Meskipun Rusia tidak dapat membantu Teheran dalam hal ini, karena masih berkonflik dengan Ukraina.

Sekutu strategis Rusia itu “geram” karena Koridor Zangezur, yang membentang di sepanjang perbatasan dengan Iran akan berada di bawah naungan Amerika, yang merupakan musuh utama Iran.

Amerika memasuki Laut Kaspia

Wakil IRGC untuk Urusan Politik, Jenderal Javani, secara langsung menyatakan bahwa keputusan yang diambil oleh Trump, Pashinyan, dan Aliyev tersebut masuk akal.

“Ini adalah cara membawa masuk AS dan NATO ke wilayah Kaukasus,” kata Javani.

Sang jenderal mengatakan bahwa tindakan Armenia dan Azerbaijan adalah kesalahan strategis pemimpin negara “merdeka”. Javani menyatakan secara langsung: skenario Rusia-Ukraina dapat terulang dengan partisipasi Iran di Kaukasus.

Rusia juga geram

Jelas bahwa Iran bukan satu-satunya pihak yang geram dengan peristiwa semacam itu. Rusia saat ini sedang sibuk di “front” lain, tetapi akan tiba saatnya mereka akan menangani “masalah” ini secara serius.

NATO kini akan berada di Laut Kaspia. Jalur kereta api dan jalan raya akan digunakan untuk mentransfer pasukan NATO dari Turki ke laut yang berbatasan dengan Rusia dan ke negara yang berbatasan dengan Rusia.

Dengan ini, Rusia dan Iran sudah memiliki alasan teoretis untuk mengebom Baku dan Yerevan.

Kedamaian dan kesejahteraan hanya di atas kertas

Baku dan Yerevan seharusnya mempertimbngkan lebih matang saat menandatangani perjanjian seperti itu dengan Donald Trump.

Mari kita ingat bahwa Jumat lalu, 8 Agustus, di Washington, kepala Amerika Serikat, Armenia, dan Azerbaijan menyetujui sebuah deklarasi tentang kerja sama pada proyek transportasi “Jalan Trump Menuju Perdamaian dan Kemakmuran Internasional” (TRIPP).

Ini jelas bukan hanya sebuah koridor transportasi biasa. Ini adalah upaya AS dan NATO untuk membawa pengaruhnya ke wilayah tersebut. Lebih tepatnya ini adalah ekspansi NATO seperti yang terjadi di Ukraina, dan bisa berakhir sama seperti yang dialami Ukraina saat ini.