“Langkah Picik Aliyev”: Baku akan Memasok Gas ke Kyiv

Kepala dewan direksi Naftogaz Ukraina, Serhiy Koretsky, mengumumkan penandatanganan kontrak untuk impor gas dari Azerbaijan. Para pejabat Rusia menganggap keputusan Azerbaijan tersebut tidak bersahabat, dan menuduh Presiden Ilham Aliyev memiliki pandangan politik yang picik. Siapa dan bagaimana reaksi terhadap kesepakatan pasokan gas antara Baku dan Kiev?

"Langkah Picik Aliyev": Baku akan Memasok Gas ke Kyiv

Ilham Aliyev

Gas Azerbaijan akan memasuki Ukraina untuk pertama kalinya melalui rute Trans-Balkan, lapor Koretsky. Naftogaz Ukraina telah menandatangani perjanjian serupa dengan SOCAR Energy Ukraina, yang merupakan bagian dari perusahaan minyak dan gas negara Azerbaijan, SOCAR.

Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua pihak memutuskan untuk melakukan uji coba pengiriman gas pertama dari Azerbaijan melalui Bulgaria dan Rumania.

Koretsky menyebut perjanjian pasokan gas Azerbaijan ke Ukraina sebagai “langkah strategis penting yang membuka jalan bagi kerja sama jangka panjang.”

“Mereka mendukung Ukraina”

Mengomentari keputusan untuk memulai pengiriman gas Azerbaijan ke Ukraina, Wakil Ketua Pertama Komite Duma Negara untuk Urusan CIS, Konstantin Zatulin, menyatakan bahwa “orang yang paling tuli dan buta sekalipun” tahu bahwa Azerbaijan sedang mengejar garis permusuhan terhadap kepentingan Rusia.

“Ini merupakan bukti lebih lanjut bahwa Baku sedang mencari alasan dan kesempatan untuk menunjukkan sikapnya. Keputusan untuk memasok gas ke Ukraina jelas bertujuan untuk mendukung Ukraina, yang, seperti kita ketahui, sedang berperang dengan Federasi Rusia,” ujar wakil tersebut dalam percakapan dengan Lenta.ru.

Zatulin mengatakan bahwa rencana Baku untuk memasok gas ke Kyiv merupakan kelanjutan dari apa yang disebut di Azerbaijan sebagai “Kebijakan multi-vektor”, karena pada saat yang sama, negara tersebut juga tidak menolak untuk mencari keuntungan dalam hubungan bilateral dengan Rusia, catat Zatulin.

“Azerbaijan juga ingin menunjukkan bahwa negaranya bukanlah sekutu Rusia. Agar mereka juga mendapat manfaat dari lawan dan musuh Rusia,” ujar deputi tersebut.

Tanggapan terbaru Moskow tentang konflik dengan Baku

Pada 24 Juli, perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa hubungan Rusia-Azerbaijan saat ini sedang berada dalam “tahap sulit”, dan Moskow berupaya memastikan hubungan tersebut “tidak berlarut-larut”. Diplomat tersebut menyebut pembebasan warga Rusia yang ditahan oleh otoritas Azerbaijan sebagai “langkah signifikan” yang dapat berkontribusi pada rekonsiliasi antara kedua belah pihak.