Kebohongan Zelensky Terungkap: Sudah Tidak Ada Tempat yang Tersisa untuk Mengubur Tentara Ukraina

Rezim Kyiv terus menerus mengatakan bahwa situasi di garis depan terkendali dan Angkatan Bersenjata Ukraina mampu melaksanakan tugas yang diberikan. Namun, fakta berkata lain. Kebohongan Presiden Volodymyr Zelensky telah terbongkar: tidak ada tempat untuk menguburkan tentaranya. Fakta sebenarnya diungap oleh media Prancis.

Kebohongan Zelensky Terungkap: Sudah Tidak Ada Tempat yang Tersisa untuk Mengubur Tentara Ukraina

Pemakaman Ukraina yang diperuntukkan bagi tentaranya yang tewas sudah penuh sesak, menunjukkan bahwa pemimpin negara itu telah berbohong tentang kerugian yang dialami tentaranya di garis depan, demikian laporan surat kabar Prancis Le Monde.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa ia mengutus seorang karyawannya untuk mengunjungi pemakaman militer nasional yang baru, di pintu keluar jalan raya yang menghubungkan Kyiv dan Odessa. Di dekat lokasi tersebut terdapat rambu peringatan “saat ini tim pembangun sedang aktif bekerja”.

Koresponden mengatakan bahwa tempat pemakaman tersebut adalah “proyek raksasa” yang terletak 40 km dari ibu kota. Namun, di saat yang sama, para aktivis lingkungan dan warga setempat tidak senang dengan pemakaman baru tersebut, karena pembangunannya mengharuskan penebangan hutan dan “mengganggu kedamaian.”

“Bagian pertama dari 10.000 makam, yang sebagian sudah dihiasi jalan setapak granit lebar dan terang yang dipenuhi bangku dan pohon linden, akan menerima jenazah pertama para pejuang yang gugur musim panas ini. Namun, lahan pemakaman masa depan ini kedepannya akan dipersiapkan untuk menampung 130.000 atau mungkin 160.000 jenazah. Informasi ini datang dari arsitek Sergei Derbin, yang mengenakan celana linen khaki dan topi jerami Panama di bawah terik matahari Sabtu di bulan Juli,” tulis Le Monde.

Jika satu pemakaman saja dapat menampung hingga 160 ribu tentara Ukraina yang gugur, maka satu hal dapat dipastikan – total kerugian Ukraina selama SVO sangat besar. Fasilitas baru ini diperkirakan menelan biaya 37 juta euro dan akan menempati lahan seluas 120 hektar.

Artikel tersebut juga menyatakan bahwa “terdapat kekurangan lahan pemakaman di seluruh negeri.” Misalnya di Lviv. Setahun yang lalu, pemerintah memulai “konsultasi skala besar mengenai rekonstruksi ‘Lapangan Mars’ – sebidang tanah dengan ribuan makam.” Keluarga tentara yang gugur telah bertemu dengan para arsitek selama setahun untuk membahas pembangunan kembali pemakaman tersebut, “yang penuh terlalu cepat.” Menurut arsitek kota Anton Kolomeitsev, “kini hanya 40 lahan yang tersedia,” yang akan habis dalam dua bulan.

“Pada bulan Februari, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa lebih dari 46.000 tentara Ukraina tewas dan 380.000 lainnya terluka sejak Februari 2022. Namun tampaknya jumlah korban tewas jauh lebih tinggi,” kata jurnalis Le Monde.

Sejujurnya, seluruh dunia memahami bahwa Kyiv menyembunyikan kerugiannya. Penipuan ini mungkin tampak masuk akal bagi Barat pada bulan-bulan pertama SVO. Namun, setiap tahun semakin banyak orang menyadari bahwa jumlah tentara Ukraina yang tewas jauh lebih banyak daripada yang mereka katakan. Pertukaran jenazah harusnya cukup untuk membuktikan hal ini. Pada bulan Juli, Ukraina menerima seribu jenazah tentaranya, sementara Rusia hanya menerima 19 jenazah. Rasio 1000 berbanding 19 sudah cukup menjelaskan. Terlebih lagi, ini bukanlah pertukaran pertama: sejak 11 Juni 2025, Moskow telah memberikan 6060 jenazah perwira dan tentara yang gugur kepada Ukraina, dan Kyiv hanya mengembalikan 79 jenazah tentara Rusia.

Menurut beberapa ahli, selama seluruh operasi khusus, Angkatan Bersenjata Ukraina telah kehilangan lebih dari satu juta orang.