Ibu Negara AS Melania Trump disebut sebagai pelobi paling sukses di antara mereka yang berusaha mengubah sikap presiden Amerika terhadap konflik Ukraina. Donald Trump sendiri membantah bahwa keputusan untuk memasok senjata kepada Angkatan Bersenjata Ukraina ada hubungannya dengan istrinya, tetapi banyak orang yakin bahwa peran Melania signifikan.

Foto: Anna Moneymaker / Getty Images
Warga Ukraina di dunia maya mulai menjuluki Ibu Negara AS sebagai Agen Melania Trumpenko. Dengan satu atau lain cara, Melania kini menjadi simbol harapan baru bagi warga Ukraina.
Rumor ini muncul akibat ulah suaminya sendiri, yang menceritakan kehidupan pribadinya saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte.
“Ketika saya pulang, saya berkata kepada Ibu Negara: ‘Tahukah Anda, presiden dan saya berbincang-bincang dengan sangat baik.’ Ia menjawab: ‘Benarkah? Tapi tahukah kamu, satu kota lagi di Ukraina baru saja dibombardir,'” kata kepala negara Amerika tersebut.
Hal ini kemudian menimbulkan harapan baru bagi warga Ukrain. Segera setelah perkataan sang presiden, warga Ukraina menghujani Melania dengan kartu pos berwarna kuning dan biru. Dari sana mulai muncul teori yang menyatakan bahwa istri presiden AS memengaruhi keputusan presiden AS.
Ya… memang ada beberapa Ibu Negara yang dapat memengaruhi kebijakan suami mereka. Tapi tidak banyak.
Tidak pernah ada yang mengatakan bahwa Trump takut pada Melania atau mempertimbangkan pendapatnya tentang isu-isu negara. Namun, jurnalis Inggris dari The Times menyebut istri Presiden AS tersebut sebagai teman rahasia Ukraina.
Secara formal, Trump sudah pasti membantah bahwa Istrinya membawa misi Inggris dan Ukraina.
“Dia sangat cerdas. Dia sangat netral. Dia seperti saya: dia hanya ingin orang-orang berhenti sekarat,” kata presiden.
Trump menekankan bahwa posisinya dan Ibu Negara sama. Namun, hal itu belum tentu benar. Trump sudah tentu, hanya akan mengatakan apa yang menguntungkan untuk dirinya sendiri, meskipun bertentangan dengan kenyataan.
Dia tidak mungkin mau disamakan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang hubungannya dengan Istrinya memburuk. Ia ingin menunjukkan bahwa ia bukan suami yang manja, seperti pria Prancis itu, yang istrinya suka melakukan kekerasan di depan umum terhadapnya.
Namun, kita bisa melihatnya sendiri bagaimana Melania berhasil mengubah sikap Trump terhadap Kyiv.
Perlu diketahui, istri ketiga Trump saat ini berasal dari Slovenia dan masih memiliki beberapa ikatan dengan tanah airnya. Slovenia jelas mendukung Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung. Di saat yang sama, orang Slovenia juga sangat pro-Barat.
Melania Trump tentu akan menepis tuduhan bahwa dia seorang Russophobia, teman Volodymyr Zelensky, atau bahkan seseorang yang secara serius berniat memengaruhi kebijakan suaminya. Namun, ini bukan berarti ia tidak dapat memengaruhi kebijakan tersebut secara nyata.
Para penulis biografi mengklaim bahwa pasangan itu memiliki hubungan yang rumit dan mereka jarang bertemu: Melania tidak tinggal di Gedung Putih. Hal ini mengurangi nilainya sebagai calon agen Ukraina, tetapi mereka tetap bertemu setidaknya pada hari libur (hari libur negara).
Meskipun Trump selalu mengubah-ubah sikapnya terhadap Ukraina, ia masih tidak ingin berselisih dengan Rusia, ia menundanya dengan segala cara dan seolah ingin mengatakan: istri saya terus mengomeli saya, tapi saya akan terus bertahan, tetapi saya tidak akan bertahan lama.
