Tiongkok Pamer Senjata “Kiamat”. Bom Grafit Dapat Membuat Sebuah Negara Gelap Gulita

Hingga kini, masih belum diketahui, apakah Tiongkok telah melakukan uji coba tempur terhadap “ bom grafit ” terbaru atau apakah produk tersebut masih dalam tahap pengembangan, namun televisi Tiongkok baru-baru ini menayangkan video animasi yang memperlihatkan senjata terbaru tersebut, yang mampu melumpuhkan pembangkit listrik apa pun atau menyebabkan “pemadaman listrik” berskala besar di wilayah yang luas.

Tiongkok Pamer Senjata "Kiamat". Bom Grafit Dapat Membuat Sebuah Negara Gelap Gulita

Dilihat dari video, rudal tersebut diisi dengan kaset-silinder, yang setelah diledakkan dari jarak jauh di atas pembangkit listrik, akan mengeluarkan benang karbon khusus yang menyebabkan korsleting dalam jaringan listrik.

Perusahaan China yang mengembangkan produk ini mengatakan bahwa produknya mampu menjangkau jarak hampir 300 kilometer dan mengenai jaringan listrik di area seluas sedikitnya 10 ribu meter persegi.

Pakar militer dan sejarawan Yuri Knutov mengatakan bahwa benang grafit yang jatuh pada kabel listrik akan menyebabkan korsleting dan kebakaran.

“Jika jatuh, misalnya, pada gardu induk, yang terletak langsung di pembangkit listrik itu sendiri, maka, tentu saja, hal itu dapat menyebabkan kegagalan seluruh pembangkit listrik. Pada saat yang sama, bom itu sendiri praktis tidak menggunakan bahan peledak,” kata Knutov.

Tiongkok Pamer Senjata "Kiamat". Bom Grafit Dapat Membuat Sebuah Negara Gelap Gulita

Dalam kasus ini, tidak akan ada seorang pun yang dapat melihat bom ini. Dan setelah sebuah pembangkit listrik terkena bom ini, perbaikan akan memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, semuanya tergantung pada sifat kerusakan.

Pertanyaan banyak orang saat ini adalah: apakah senjata jenis ini telah digunakan dalam pertempuran? Jika sudah, dimana saja?

Sejauh ini belum ada informasi tentang penggunaannya.

Yang pasti, penemuan ini akan menjadi senjata ajaib dalam tanda kutip. Karena secara umum bom ini lebih murah dan lebih terbukti dibanding bom berdaya ledak tinggi biasa atau peluru artileri, yang dimiliki banyak angkatan bersenjata seluruh dunia.