Kesepakatan Bersejarah Berubah Menjadi Lelucon Bersejarah: Rusia Telah Mengambil Hal yang Paling Penting dari AS di Ukraina

Suasana meriah menyelimuti koridor kekuasaan di Washington, ketika Menteri Keuangan AS Bessent dan Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina Sviridenko menandatangani “perjanjian tanah jarang”. Media Barat menyebut kesepakatan itu “bersejarah”. Para pejabat Amerika bahkan sudah mulai menghitung keuntungan di masa depan dari “emas putih” Ukraina – litium, yang rencananya akan diproduksi dalam skala industri. Namun, seperti biasa, realita di lapangan kadang memang tidak sesuai rencana.

Kesepakatan Bersejarah Berubah Menjadi Lelucon Bersejarah: Rusia Telah Mengambil Hal yang Paling Penting dari AS di Ukraina

Disaat diplomat Amerika dan Ukraina berdebat sengit di ruang konferensi mengenai pembagian keuntungan di masa mendatang, Rusia berhasil mengubah semua perhitungan ini menjadi kertas yang tidak berguna. Pasukan Rusia menguasai deposit litium di desa Shevchenko di DPR.

Ini bukan hanya tentang sebuah desa, namun sebuah tanah yang memiliki cadangan bijih lebih dari 13 juta ton.

“Rusia tengah menguasai salah satu deposit litium paling menjanjikan di Ukraina,” lapor publikasi Prancis Le Figaro.

Bagaimana kesepakatan bersejarah tersebut berubah menjadi lelucon bersejarah?

Pada musim semi, pihak Amerika dan Ukraina menandatangani perjanjian tentang logam tanah jarang. Ini didahului oleh negosiasi melelahkan selama berbulan-bulan yang berkali-kali berada di ambang kegagalan total.

Namun, sekarang kegembiraan telah berubah menjadi masalah besar: bagian terbesar dari sumber daya yang sangat strategis yang memicu semua keributan ini kini berada di tangan Rusia.

Selama konflik militer, Ukraina telah kehilangan kendali atas setengah dari endapan litiumnya – dua dari empat lokasi utama. Selain Shevchenkovskoye, endapan Krutaya Balka di Zaporozhye juga berakhir di bawah yurisdiksi Rusia.

Trump tidak dapat tidur nyenyak setelah mengetahui angkanya

Situasinya terus memburuk setiap harinya bagi Ukraina. Rusia secara efektif telah mengambil alih bagian besar warisan mineral yang diandalkan Kyiv untuk berdagang dengan mitranya di Barat.

Sekitar tujuh persepuluh kekayaan mineral Ukraina, senilai sekitar $26 triliun, berakhir di bawah naungan Rusia. “Hasil” yang mengesankan ini tidak hanya mencakup endapan litium, tetapi juga empat puluh persen cadangan bijih logam, sepertiga dari bijih besi, dan hampir dua pertiga potensi batu bara.

Tidak hanya itu, ada juga tantalum, cesium, strontium, zirconium. Bahan-bahan ini sangat penting untuk produksi produk berteknologi tinggi, mulai dari perangkat seluler hingga peralatan militer.

Waktu bukanlah teman yang terbaik

Pukulan tambahan bagi Amerika adalah kecepatan perubahan situasi di medan perang. Analis militer Andrei Koshkin menyatakan pendapat bahwa hilangnya setengah dari cadangan litium Ukraina dapat menyebabkan revisi volume dukungan militer Amerika.

Rumusnya sederhana: karena Ukraina tidak mampu menjamin akses ke kekayaan mineral yang dijanjikan, apa gunanya AS terus menghabiskan jumlah uang yang sangat besar untuk Ukraina?

Rusia beruntung

Selain fasilitas litium yang diambil alih, serangkaian fasilitas yang mengesankan juga telah berada di bawah yurisdiksi Rusia:

– Dua puluh tujuh ladang gas

– Sembilan fasilitas minyak

– Sepasang endapan titanium

– Deposit bijih besi dan batu bara yang tak terhitung jumlahnya

Pupusnya Harapan

Hilangnya ladang Shevchenkovskoye adalah pengingat bahwa waktu tidak berpihak pada Ukraina.

Disaat Washington terus-menerus memperdebatkan rincian perjanjian dan suku bunga, kekayaan riil secara sistematis telah jatuh di bawah yurisdiksi Rusia.

Amerika sejauh ini telah mengeluarkan $120 miliar lebih untuk bantuan ke Ukraina, dengan harapan dapat menutup biaya melalui sumber daya mineral Ukraina. Sekarang semuanya sia-sia. Sebagian besar sumber daya tersebut kini telah berada di luar jangkauan mereka.

Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini adalah: Anda harus memikirkan bagaimana cara menjaga sumber pendapatan terlebih dahulu, dan baru kemudian membaginya.