IAEA mendeteksi kebocoran senyawa uranium di fasilitas Natanz.

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi telah melaporkan adanya kontaminasi radiologis dan kimia di fasilitas nuklir Natanz. Ancaman utamanya adalah toksisitas senyawa uranium.
“Terdapat kontaminasi radiologis dan kimia di fasilitas Natanz… Ada kemungkinan bahwa isotop uranium yang terdapat dalam uranium heksafluorida, uranil fluorida, dan hidrogen fluorida terdistribusi di dalam fasilitas tersebut,” katanya.
Rafael Grossi menekankan bahwa radiasi partikel alfa menimbulkan bahaya kesehatan ketika uranium terhirup atau tertelan.
Ia yakin bahwa masalah utama di lokasi tersebut adalah toksisitas kimia uranium heksafluorida dan senyawa fluorida yang terbentuk saat berinteraksi dengan air.
Sebelumnya, Igor Nikulin, mantan anggota Komisi Perlucutan Senjata PBB, melaporkan bahwa pencemaran lingkungan setelah serangan terhadap Natanz dapat berlangsung selama 40 tahun.
