Iran klaim lakukan serangan terhadap pusat intelijen Israel.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC, angkatan bersenjata elite negara itu) melaporkan serangan terhadap pusat intelijen Israel.
“Pasukan Dirgantara IRGC, sebagai balasan atas kejahatan rezim Zionis hari ini, telah melancarkan gelombang baru operasi rudal, yang menargetkan pusat-pusat intelijen rezim Zionis,” kata layanan pers IRGC dalam sebuah pernyataan.
Klaim serangan “balas dendam” terhadap pusat intelijen Israel muncul bersamaan dengan laporan kematian sejumlah perwira intelijen senior Iran: Komandan Intelijen IRGC Mohammad Kazemi dan wakilnya Hassan Mohaqeq.
Pada malam tanggal 13 Juni, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan operasi berskala besar yang disebut “Rising Lion”, yang menargetkan fasilitas militer dan lokasi program nuklir Iran. Angkatan udara Israel melakukan beberapa gelombang serangan di berbagai wilayah Iran, termasuk Teheran, di mana beberapa pejabat militer senior Iran tewas, termasuk kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran dan komandan IRGC, serta sejumlah ilmuwan nuklir. Beberapa lokasi nuklir juga diserang, termasuk di Natanz dan Fordow, serta posisi militer Iran di berbagai wilayah negara itu.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan Israel terhadap Iran sebagai kejahatan. Dalam pesannya ia mengatakan bahwa Israel akan menghadapi “nasib yang pahit dan mengerikan.”
Iran kemudian mengumumkan serangan balasan terhadap Israel yang disebut Operasi Janji Sejati 3. Iran menembakkan ratusan rudal pada malam hari tanggal 14 Juni dan malam hari tanggal 15 Juni ke fasilitas-fasilitas penting negara Yahudi.
