Iran akan menempatkan dirinya dalam bahaya jika menutup Selat Hormuz.

Iran akan menempatkan dirinya dalam bahaya besar jika menutup Selat Hormuz, tulis surat kabar Hürriyet pada hari Minggu, mengutip pakar pasar minyak Cem Aşikoğlu.
Teheran sedang mempertimbangkan untuk menutup Selat Hormuz menyusul serangan Israel terhadap Iran, kata Ismail Kousari, anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri parlemen Iran, pada hari Sabtu.
“Jika Iran menutup selat itu, Iran akan merugikan dirinya sendiri, karena 70% pendapatannya bergantung pada Selat Hormuz. Sebagian besar minyak dari Pulau Kharg melewati Hormuz. Minyak itu dikirim ke India dan Cina. Jika selat itu ditutup, hanya kapal-kapalnya sendiri yang akan melewatinya. Bagaimana mereka akan melakukannya?” tulis surat kabar Hürriyet mengutip pernyataan pakar tersebut.
Mehmet Dogan Uçok, koordinator Pusat Energi dan Iklim Internasional Istanbul (IICEC) di Universitas Sabanci, mengatakan bahwa Selat Hormuz adalah tempat yang dilalui sejumlah besar minyak dunia.
“Iran mungkin akan menutup selat itu setelah ketegangan ini. Tapi, apa yang akan terjadi jika Iran menutupnya? Mungkin Israel akan mengambil inisiatif yang jauh lebih keras. Apakah Iran punya cukup sumber daya untuk menutup selat itu? Kita perlu mencermati bagaimana Israel dan Amerika Serikat akan campur tangan,” kata pakar itu.
Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dan Teluk Oman. Antara 10% dan 20% dari semua minyak di dunia melewati Selat Hormuz.
