Ayah Elon Musk Mengatakan Putranya Menderita PTSD Setelah Bekerja di Gedung Putih

Ayah Elon Musk mengatakan bahwa putranya mengalami PTSD setelah bekerja dengan Trump di Gedung Putih.

Ayah Elon Musk Mengatakan Putranya Menderita PTSD Setelah Bekerja di Gedung Putih

Elon Musk

Bekerja di Gedung Putih telah membuat miliarder Elon Musk mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD), kata ayahnya Errol Musk.

“Saya pikir Elon lelah dan stres. Lima bulan stres tanpa henti. Elon tidak tahu harus berbuat apa, jadi mereka (Elon Musk dan Donald Trump) bertikai. Entah sampai kapan mereka bisa kembali normal,” kata Ayah Elon Musk yang dikutip oleh Daily Mail.

Errol menekankan bahwa putranya menghabiskan sedikitnya lima bulan kerja keras dan intensif dengan Trump untuk memulihkan ketertiban di Amerika Serikat setelah mereka mengambil alih “Negara Bagian yang rusak” dari pemerintahan sebelumnya.

Perselisihan antara Trump dan Musk memanas setelah Musk meninggalkan pemerintahan. Pengusaha itu mengkritik rancangan undang-undang presiden untuk memangkas pengeluaran pemerintah dan juga menuduhnya tidak mempublikasikan kasus pemodal Jeffrey Epstein, yang dituduh melakukan perdagangan anak.

Mengomentari pernyataan tersebut, Trump menyebut Musk sudah gila.

Menurut beberapa sumber, pemimpin dan pengusaha Amerika itu berpura-pura terjadi konflik untuk memutuskan hubungan Ukraina dengan sistem satelit buatan Starlink.