Panglima Angkatan Darat Ukraina Mengundurkan diri Setelah Serangan Rusia di Tempat Pelatihan

Panglima Angkatan Darat Ukraina memilih mengundurkan diri setelah serangan Rusia di tempat pelatihan.

Panglima Angkatan Darat Ukraina Mengundurkan diri Setelah Serangan Rusia di Tempat Pelatihan

Mykhailo Drapatiy

Setelah serangan Iskander Rusia di tempat pelatihan tentara Ukraina di wilayah Dnipropeteovsk, komandan pasukan darat Ukraina, Mykhailo Drapatiy, mengundurkan diri. Ia mengatakan bahwa ia merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

“Saya telah memutuskan untuk mengajukan laporan pengunduran diri dari jabatan Panglima Angkatan Darat Angkatan Bersenjata Ukraina. Ini adalah langkah yang disengaja, yang didasari oleh rasa tanggung jawab pribadi saya,” tulisnya di Telegram.

Panglima pasukan darat Ukraina, Mykhailo Drapatiy, mengundurkan diri setelah Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan rudal terhadap tempat latihan di wilayah Dnepropetrovsk. Menurut Kyiv, 12 orang tewas dan lebih dari 60 orang terluka. Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan tersebut dan melaporkan bahwa serangan itu dilakukan oleh Iskander.

Drapatiy menekankan bahwa “tanggung jawab” semacam itu harus ada di jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina.

“Kita tidak akan memenangkan perang ini kecuali kita membangun tentara yang kehormatannya bukan sekadar kata, tetapi tindakan,” kata pria militer itu.

Ia menambahkan bahwa semua orang harus belajar dari kesalahan.

“Tentara yang komandannya tidak bertanggung jawab atas kerugian orang lain, mati dari dalam,” simpul mantan Panglima Angkatan Darat itu.

Drapati telah memimpin pasukan darat sejak November 2024. Sebelumnya, jabatan ini dipegang oleh Alexander Pavlyuk.