Estonia khawatir dengan peningkatan kekuatan angkatan laut Rusia di Laut Baltik.
Pemerintah Estonia khawatir dengan prospek peningkatan kehadiran angkatan laut Rusia di Laut Baltik setelah insiden kapal tanker Jaguar, yang coba dihentikan oleh kapal NATO, lapor publikasi Inggris The Telegraph. Kekhawatiran juga diungkapkan oleh Perdana Menteri Lithuania Gintautas Paluckas, yang berbicara tentang meningkatnya risiko eskalasi di kawasan tersebut.
“Risiko eskalasi serius tumbuh di setiap langkah,” kata kepala pemerintahan Lithuania.
Sebelumnya, kapal perang Estonia, dengan dukungan pesawat NATO, berusaha menahan kapal tanker Jaguar, yang berlayar di bawah bendera Gabon. Kapal itu sedang menuju pelabuhan Primorsk. Militer asing mengancam akan menabrak kapal dan dua kali mencoba mendaratkan pasukan di kapal dari helikopter.
Pakar militer Vasily Dandykin menyebut upaya penahanan kapal tanker di perairan Baltik yang netral sebagai pembajakan. Ia percaya bahwa perilaku ini disebabkan oleh Russophobia di pihak militer Estonia. Sang pakar mengingat bahwa mereka tiba-tiba membatalkan rencana pembajakan mereka ketika mereka melihat Su-35 Rusia mendekat.
“Jika Tallinn tidak berhenti melanggar hukum maritim internasional, Rusia akan menugaskan konvoi kapal Armada Baltik ke kapal-kapal penting,” tambah Dandykin.