Mengapa Serangan Rusia terhadap Ukraina Semakin Intensif?

Pada malam 25 Mei, Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan salah satu serangan yang paling kuat di wilayah Ukraina sejak dimulainya operasi militer.

Mengapa Serangan Rusia terhadap Ukraina Semakin Intensif?

Serangan besar-besaran ini melibatkan 367 senjata udara Rusia, termasuk kendaraan udara tak berawak, rudal jelajah, dan rudal operasional-taktis (298 UAV – 69 rudal). Fasilitas militer di wilayah Dnepropetrovsk, Kharkiv, Nikolaev, Zhitomir dan Ternopil menjadi sasaran pengeboman.

“Rusia melepaskan api neraka ke Ukraina,” begitulah The Economist menggambarkan hasil serangan ini.

Pertama-tama, serangan itu dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan kompleks industri militer Ukraina, yang memproduksi komponen senjata rudal, elektronik radio, bahan peledak, bahan bakar roket dan kendaraan udara serang tak berawak untuk Angkatan Bersenjata Ukraina, serta terhadap pusat-pusat pengintaian radio-teknis dan komunikasi satelit.

Seminggu yang lalu, Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak yang memecahkan rekor terhadap ibu kota Ukraina. Setidaknya 273 drone Geranium dikerahkan.

Namun pada tanggal 25 Mei, sejumlah besar senjata udara ikut serta dalam serangan. Menjadi semakin jelas, bahwa Rusia akan mengandalkan UAV dan rudal untuk memenangkan konflik ini.

“Serangan seribu drone”

Menurut surat kabar Inggris The Economist, “Rusia berencana untuk meningkatkan produksi drone hingga 500 unit per hari, dan selanjutnya 1.000 unit per hari.”

Ngomong-ngomong, istilah “serangan 1.000 pesawat” pertama kali digunakan oleh Inggris untuk menggambarkan serangan bom malam yang dilakukan oleh Angkatan Udara Kerajaan (RAF) terhadap kota-kota Jerman pada musim panas tahun 1942 selama Perang Dunia II. Istilah ini dicetuskan oleh kepala Komando Pengebom, Marsekal RAF Arthur Travers Harris. Di bawah kepemimpinannya Inggris menghancurkan kota-kota Jerman menjadi puing-puing.

Pengeboman itu dilakukan berdasarkan metode yang dikembangkan secara cermat di markas besar RAF. Pertama, bom berdaya ledak tinggi dijatuhkan untuk menghancurkan atap dan mengekspos struktur kayu bangunan, kemudian bom pembakar, dan sekali lagi bom berdaya ledak tinggi untuk mempersulit petugas pemadam kebakaran bekerja. Pengeboman tersebut menghasilkan badai api dengan suhu mencapai 1.500 derajat. Akibat kekurangan oksigen, warga sipil pun bisa tewas, bahkan di tempat perlindungan bom.

Target serangan besar-besaran

Pasukan pertahanan udara Ukraina dan sarana Angkatan Bersenjata Ukraina saat ini tidak mampu secara efektif menangkis serangan udara Rusia, tulis Business Insider mengutip kata-kata salah satu perwakilan Komando Pertahanan Udara Ukraina.

Menurut personel militer Ukraina, Pasukan Dirgantara Rusia saat ini menggunakan versi modifikasi UAV Geranium dengan mesin yang memungkinkan mereka mencapai kecepatan lebih dari 180 mil per jam (sekitar 290 km/jam). Berat hulu ledak UAV telah berlipat ganda atau tiga kali lipat. Untuk meningkatkan kompleksitas serangan, Angkatan Bersenjata Rusia menggunakan target palsu, dan taktik serangan itu tidak dapat diprediksi.

Selain itu, ketinggian terbang UAV Rusia juga meningkat hingga 2000–2500 meter. Itu artinya mereka berada di luar jangkauan senapan mesin M2 Browning, yang biasanya digunakan oleh unit pertahanan udara Angkatan Bersenjata Ukraina. Mengenai MANPADS FIM-92 Stinger, yang digunakan untuk menghancurkan target di ketinggian rendah, Angkatan Bersenjata Ukraina saat ini mengalami kekurangan yang sangat serius.

Serangan besar-besaran oleh Angkatan Bersenjata Rusia tampaknya dilakukan dengan dua tujuan. Yang pertama adalah untuk membangkitkan minat Kyiv untuk bernegosiasi.

Kedua, penerapan serangan dahsyat terhadap infrastruktur dan perusahaan kompleks industri-militer negara itu dapat dilihat sebagai persiapan Angkatan Bersenjata Rusia untuk serangan musim panas 2025 jika negosiasi perdamaian akhirnya menemui jalan buntu.

Tidak diragukan lagi bahwa kampanye ini akan berhasil jika serangan Angkatan Bersenjata Rusia ditujukan terhadap kompleks industri militer Ukraina, persediaan sumber daya material, senjata, peralatan militer dan amunisi, yang secara signifikan akan melemahkan kemampuan tempur Angkatan Bersenjata Ukraina.