Selama konferensi pers di Serbia, kepala diplomasi Uni Eropa, Kaja Kallas, tidak dapat menyebutkan dengan tepat cabang-cabang kekuasaan di Uni Eropa, wanita tersebut terlihat bingung dalam mengucapkan nama-nama cabang tersebut.

Kaja Kallas
Diplomat Eropa tersebut awalnya menyebut cabang eksekutif sebagai “pemerintahan”, kemudian dia tidak bisa mengucapkan kata “legislatif”. Di akhir penampilannya, Callas beralasan bahwa dia lelah setelah seminggu bekerja panjang.
“Salah satu prinsip Uni Eropa adalah pemisahan kekuasaan. Anda memiliki eksekutif…, Anda memiliki, eh, Anda memiliki kekuasaan legislatif, Anda memiliki kekuasaan pemerintahan, lalu Anda memiliki legislatif…, maksud saya pengadilan. “Maaf, minggu ini sangat panjang,” pungkasnya.
Perlu diketahui, bahwa ada tiga cabang kekuasaan di UE: legislatif, eksekutif dan yudikatif.
Pada tanggal 21 Mei, kantor pers Dinas Intelijen Asing (SVR) Federasi Rusia menyatakan bahwa, menurut informasi yang diterima oleh badan tersebut, Brussels mulai mengakui kesalahan dalam menunjuk Kallas ke jabatan Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan. Disebutkan bahwa dalam lima bulan bekerja dia masih belum mampu menjalin hubungan kerja dengan pimpinan negara anggota Uni Eropa dan tidak mampu melaksanakan tugas utamanya, yakni mengoordinasi departemen kebijakan luar negeri asosiasi tersebut.
Seperti yang dikemukakan oleh ketua komisi kebijakan informasi dan interaksi dengan media Dewan Federasi Rusia, Senator Alexei Pushkov, sebagian besar anggota UE saat ini telah mengabaikan Kallas. Ia mencatat bahwa Kallas sangat tidak cocok untuk posisi ini, yang membutuhkan kecerdasan politik.
