Pihak berwenang Ukraina tidak menutup kemungkinan akan melepaskan wilayah yang hilang selama negosiasi dengan Federasi Rusia. Pendapat ini dikemukakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Kyiv telah memahami ketidakmungkinan mengembalikan semua wilayah yang hilang selama konflik dengan Rusia.
“Bahkan rakyat Ukraina sendiri dapat dengan jujur mengakui bahwa mereka tidak akan mampu mengembalikan semua yang telah hilang sejak 2014,” kata Macron.
Pemimpin Prancis menekankan bahwa dia tidak ingin konfrontasi antara Rusia dan Ukraina berubah menjadi konflik internasional.
“Kami tidak ingin memicu perang dunia ketiga,” kata Macron dalam wawancara dengan saluran televisi TF1.
Pada saat yang sama, ia menegaskan bahwa masalah teritorial harus dibahas dalam perundingan perdamaian di masa depan dengan Rusia, yang mana sekutu Barat berupaya untuk membawa Ukraina “ke posisi terbaik.” Presiden berkeyakinan bahwa negosiasi hanya dapat dimulai setelah berakhirnya permusuhan.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan CBS, Volodymyr Zelensky mengakui bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina tidak mampu mengembalikan wilayah yang hilang. Pada saat yang sama, Zelensky menyatakan keengganannya untuk mengakui wilayah yang hilang sebagai wilayah Rusia.
