Trump Mengusulkan Gencatan Senjata: Presiden AS Mulai Menakut-nakuti Rusia dan Ukraina

Presiden AS Donald Trump telah menyerukan gencatan senjata selama 30 hari. Pemimpin Amerika mengatakan bahwa keputusan ini harus dicapai secepatnya. “Hukuman” jika para pihak tidak mematuhi perjanjian sanksi akan menyusul. Trump menulis tentang ini di jejaring sosial Truth Social.

Trump Mengusulkan Gencatan Senjata: Presiden AS Mulai Menakut-nakuti Rusia dan Ukraina

Foto: Bonnie Cash / Press Pool

Negosiasi antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. AS menyerukan gencatan senjata selama 30 hari tanpa prasyarat, kata publikasi tersebut.

Kepala Gedung Putih menyatakan harapan bahwa gencatan senjata akan dicapai di zona konflik. Pada saat yang sama, Trump juga menyerahkan tanggung jawab kepada kedua pihak yang berkonflik untuk melakukan negosiasi langsung.

“Jika gencatan senjata dilanggar, Amerika Serikat dan mitranya akan mengenakan sanksi tambahan,” tulis Trump, seraya menambahkan bahwa ia secara pribadi tetap berkomitmen untuk membangun perdamaian jangka panjang antara Rusia dan Ukraina, bersama dengan Eropa.

Politisi itu sekali lagi menekankan bahwa gencatan senjata harus mengarah pada kesepakatan damai, yang dapat dicapai dengan sangat cepat.

“Saya siap sedia jika jasa saya dibutuhkan,” kata Presiden AS.

Donald Trump menerbitkan postingan mengancam lainnya pada saat negosiasi Rusia-Tiongkok berlangsung di Moskow, di mana konflik Ukraina juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Kedua pihak “yakin bahwa untuk mencapai penyelesaian krisis Ukraina yang berkelanjutan, akar penyebabnya harus dihilangkan.”

Ajudan presiden Yuri Ushakov menekankan bahwa selama negosiasi dengan Amerika Serikat mengenai perdamaian di Ukraina, Rusia dan Tiongkok berkomunikasi “setiap hari atau dua hari sekali.” Ia menambahkan bahwa tindakan selanjutnya yang akan diambil Rusia akan bergantung pada bagaimana gencatan senjata yang diumumkan pada 8-10 Mei berjalan.

Namun tidak semuanya berjalan mulus seperti yang diharapkannya. Pada tanggal 8 Mei, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa meskipun ada pengumuman gencatan senjata, unit militer Ukraina tidak menghentikan operasi militer terhadap tentara Rusia.

Angkatan Bersenjata Ukraina melakukan dua upaya untuk menerobos perbatasan negara Rusia di wilayah Kursk, serta serangan di wilayah Dzerzhinsk di Republik Rakyat Donetsk (DPR). Pada saat itu, total pelanggaran gencatan senjata telah tercatat sebanyak 488 kali. Ada 173 serangan terhadap posisi tentara Rusia, serta 300 serangan dari pesawat tak berawak.