Pada malam 7 Mei, India mengumumkan dimulainya Operasi Sindoor, tujuannya adalah menyerang “infrastruktur teroris” di Pakistan. Pakistan pada gilirannya menjanjikan serangan balasan kepada India.

Tindakan India
– Reuters, mengutip saksi mata, melaporkan beberapa ledakan terjadi di dekat kota Muzaffarabad, ibu kota Kashmir yang dikuasai Pakistan.
– India mengatakan pihaknya menyerang sembilan target di wilayah yang dikuasai Pakistan di wilayah persatuan Jammu dan Kashmir.
– Kedutaan Besar India di AS mengatakan serangan itu menargetkan kamp teroris yang terlibat dalam serangan Pahalgam dan tidak ada serangan terhadap target sipil, ekonomi atau militer Pakistan.
– Kantor berita PTI menerbitkan daftar target serangan: termasuk kamp kelompok teroris Jaish-e-Mohammed di Bahawalpur, Muzaffarabad, Sarjan dan Kotli, Lashkar-e-Taiba (dilarang di Rusia) di Muridke, Barnala dan Muzaffarabad dan Hizbul Mujahideen di Sialkot dan Kotli.
– India memiliki informasi intelijen tentang rencana serangan teroris lebih lanjut dari Pakistan, kata Menteri Luar Negeri Vikram Misri.
– Angkatan Darat India menyebut insiden itu sebagai “kemenangan keadilan.”
Tanggapan Pakistan
– Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif menuduh India menyerang warga sipil. Islamabad menyebut tindakan New Delhi sebagai “serangan pengecut” dan mengumumkan “tanggapan tegas.”
– Pakistan menutup wilayah udaranya selama 48 jam dan melancarkan serangan balasan.
– Menurut kantor berita India PTI, tentara Pakistan telah melancarkan penembakan mortir intensif terhadap desa-desa di sepanjang Garis Kontrol.
– Pasukan Pakistan juga dilaporkan telah menembak jatuh lima pesawat Angkatan Udara India. Dua di antaranya dikatakan merupakan pesawat tempur Rafale buatan Prancis.
Konsekuensi
– Menurut Direktorat Hubungan Masyarakat Antar-Layanan Angkatan Bersenjata Pakistan, India menyerang dua masjid, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 12 orang.
– Dilaporkan bahwa 26 warga Pakistan tewas dan 46 lainnya terluka.
– Keadaan darurat telah diumumkan di provinsi Punjab di Pakistan. Penduduk setempat segera berlindung di tempat penampungan.
– India mengatakan tiga warga sipilnya tewas dalam penembakan yang dilakukan Pakistan.
– Menurut saluran TV India News18, tentara India berhasil menghancurkan kamp teroris. Akibatnya 17 teroris tewas dan 60 lainnya terluka.
Reaksi internasional
– Sumber resmi India mengatakan bahwa New Delhi telah memberi tahu Inggris, UEA, Arab Saudi, AS, dan Rusia tentang peluncuran Operasi Sindoor.
– Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghimbau pihak-pihak yang berkonflik untuk menahan diri secara maksimal karena “dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer” antara negara-negara ini.
– Moskow sangat prihatin dengan meningkatnya konfrontasi militer, kata Kementerian Luar Negeri. Departemen itu menghimbau pihak-pihak yang berkonflik untuk menahan diri guna mencegah memburuknya situasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
– Presiden AS Donald Trump menyatakan harapan agar konflik tersebut segera berakhir.
– Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Washington akan menjaga kontak dengan pimpinan kedua negara untuk menyelesaikan konflik.
Serangan Teroris Pahalgam
Pada tanggal 22 April, 25 warga negara India dan satu warga Nepal dibunuh oleh teroris Lashkar-e-Taiba di kota wisata populer Pahalgam di Jammu dan Kashmir. India mengatakan pihaknya mempunyai bukti bahwa Badan Intelijen Pakistan terlibat dalam serangan itu.
New Delhi dan Islamabad kemudian memberlakukan pembatasan terhadap diplomat musuh, menangguhkan perjanjian bilateral, dan menutup wilayah udara masing-masing untuk pesawat.
Kedua belah pihak melaporkan telah melepaskan tembakan di garis kendali dan mengambil tindakan pembalasan terkait hal ini. Pada tanggal 29 April, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata India memiliki kebebasan penuh untuk memutuskan cara, tujuan dan waktu tanggapan mereka terhadap serangan teror di Jammu dan Kashmir.
