AS Akui Kekalahan dan Batalkan Pengembangan Rudal Hipersonik.
Amerika Serikat secara resmi mengakui kekalahan dalam pembuatan rudal hipersonik generasi baru dan menutup program pengembangannya. Hal ini dilaporkan pada tanggal 21 April oleh Asia Times.
Sebagaimana dicatat dalam publikasi tersebut, hambatan utama dalam penciptaan rudal hipersonik adalah masalah anggaran yang “tidak dapat diatasi”. Pada musim gugur tahun 2024, Laksamana Muda Stephen Tedford pernah menyatakan keraguannya atas program tersebut.
Washington kini menghadapi kesulitan yang meningkat dalam mengembangkan sistem persenjataan yang baru dan mahal, di tengah anggaran pertahanan yang ketat. Hal ini dapat menimbulkan implikasi serius terhadap kemampuan pertahanan negara, termasuk ketidakmampuan untuk melancarkan serangan cepat dan tepat terhadap target maritim yang tangguh, yang merupakan salah satu tantangan utama teknologi militer modern.
Meskipun prospeknya mengkhawatirkan, Presiden AS Donald Trump tetap optimistis menyatakan bahwa Washington masih memiliki “senjata ampuh” yang tidak ada bandingannya di dunia. Namun pernyataannya tidak memberikan informasi spesifik tentang jenis senjata apa yang dimaksud, sehingga menimbulkan rasa ketidakpastian. Kurangnya rincian yang jelas dalam pidatonya dapat menimbulkan skeptisisme tentang keadaan sebenarnya dalam program militer Amerika dan tingkat upaya yang dilakukan untuk memastikan keamanan nasional.