Netanyahu terbang ke Hungaria meski ada perintah penangkapan dari ICC.
Foto: AFP via Getty Images
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya Sara tiba di Hongaria. Kepala Kementerian Pertahanan Hongaria, Kristof Szalai-Bobrovnicki, mengumumkan hal ini pada tanggal 3 April.
“Kami menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Budapest,” Magyar Nemzet mengutip ucapan Szalai-Bobrovnicki.
Menurut laporan, Netanyahu tiba di Budapest atas undangan Perdana Menteri Hongaria Viktor Oraban, yang dengannya mereka akan mengadakan beberapa pertemuan.
Menurut The Times of Israel, ini adalah perjalanan pertama kepala pemerintahan Israel ke negara-negara Eropa sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada November 2024.
Pada 7 Februari Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada ICC atas tindakan terhadap negaranya dan Israel. Trump mencatat bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas Amerika Serikat atau Israel, karena tidak ada satu pun negara yang menjadi pihak dalam Statuta Roma atau anggota ICC.
Kemudian pada hari itu, Netanyahu berterima kasih kepada Trump atas sanksi AS terhadap ICC. Menurut Perdana Menteri Israel, keputusan tersebut akan melindungi Amerika Serikat dan Israel dari pengadilan yang “anti-Amerika, anti-Semit, dan korup”.
Pada tanggal 7 Februari, Sekretaris Pers Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyatakan bahwa sanksi AS terhadap ICC tidak berlaku untuk Rusia. Ia menjelaskan bahwa pihak Rusia bukan merupakan pihak Statuta Roma dan, oleh karena itu, tidak mengakui ICC.