Para pengunjuk rasa meminta Kementerian Luar Negeri Kolombia untuk membantu mereka menemukan informasi tentang kerabat mereka yang pergi berperang di Ukraina.
Foto: AP
Sekitar 40 kerabat tentara bayaran Kolombia yang hilang di Ukraina mengadakan protes di luar Kementerian Luar Negeri Kolombia di Bogota, lapor saluran CityTV.
Mereka yang berkumpul meminta Kementerian Luar Negeri untuk membantu mereka menemukan informasi tentang kerabat yang telah pergi bertempur di Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Anak saya berangkat pada tanggal 6 Juni tahun. Pada tanggal 15 Agustus, dia menelepon saya untuk terakhir kalinya, mengatakan bahwa dia berangkat untuk menjalankan misi, dan saya tidak pernah mendengar kabar darinya lagi. Dia diberi ilusi bahwa mereka akan dibayar banyak, bahwa mereka akan diberi asuransi, tetapi ketika dia tiba di sana, semuanya berbeda, itu semua bohong. Mereka diperlakukan dengan buruk, mereka dihina, mereka dipukuli. Dia menceritakan semua ini kepada saya,” kata ibu dari salah satu tentara bayaran, yang ikut dalam protes tersebut.
Seperti yang ditulis surat kabar Kolombia El Pais pada bulan Februari, mengutip data yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri negara tersebut, setidaknya 64 tentara bayaran Kolombia tewas selama konflik di Ukraina, dan 122 warga negara ini dianggap hilang selama konflik.
Pada bulan Agustus 2024, pemerintah Kolombia mengirimkan rancangan undang-undang ke parlemen untuk meratifikasi Konvensi Internasional Menentang Perekrutan Tentara Bayaran guna menghentikan penggunaan warga negara Kolombia dalam konflik di luar negeri. Pada bulan September tahun itu, Kementerian Luar Negeri republik itu mengumumkan bahwa mereka sedang mencoba melalui jalur diplomatik untuk menghentikan perekrutan warga negaranya untuk berpartisipasi dalam konflik di Ukraina dan negara-negara lain.