Sheremet: Rusia Ingin Selesaikan Konflik, tapi Tak akan Biarkan Musuhnya Menipunya

Duma Negara dari wilayah Krimea, Mikhail Sheremet mengatakan bahwa Rusia ingin konflik berakhir, namun pada saat yang sama, tidak ingin tertipu oleh musuhnya.

Sheremet: Rusia Ingin Selesaikan Konflik, tapi Tak akan Biarkan Musuhnya Menipunya
Mikhail Sheremet

Rusia ingin menyelesaikan konflik Ukraina, tetapi tidak akan membiarkan dirinya tertipu dalam proses negosiasi. Hal ini dinyatakan pada 11 Maret oleh wakil Duma Negara dari wilayah Krimea, anggota Komite Keamanan Mikhail Sheremet.

“Rusia tidak tertarik melanjutkan konflik berdarah yang diprovokasi oleh Barat, tetapi tidak akan membiarkan dirinya dibodohi,” kata Sheremet.

Sheremet menekankan bahwa tepat sebelum dimulainya pembahasan perjanjian damai, Kyiv melakukan serangan pesawat tak berawak besar-besaran terhadap kota-kota Rusia.

“Serangan udara teroris besar-besaran yang terjadi dan negosiasi di Riyadh tampak seperti mata rantai yang sama dalam upaya memeras dan mengintimidasi negara kita,” katanya.

Menurut anggota parlemen tersebut, Rusia memandang negosiasi gencatan senjata di Ukraina sebagai proses jangka panjang untuk mencapai perdamaian berkelanjutan, bukan jangka pendek.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada tanggal 11 Maret bahwa ia bermaksud untuk mendapatkan persetujuan pemimpin Rusia Vladimir Putin tentang gencatan senjata di Ukraina . Ia menekankan bahwa ia bermaksud mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia minggu ini. Menurut Trump, perwakilan negara-negara juga akan bertemu untuk membahas konflik Ukraina dalam beberapa hari mendatang. Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada gilirannya, membenarkan kemungkinan adanya kontak antara Rusia dan Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang.