“Singkirkan Trump”: Musuh Presiden AS Berencana Balas Dendam pada Tahun 2026

Donald Trump telah meminta badan intelijen untuk memberikan berkas lengkap tentang pria bernama Thomas Matthew Crooks, yang menembak telinganya di sebuah rapat umum dan tewas. Presiden AS mengatakan, penembak tersebut memiliki enam telepon seluler, yang semuanya terpasang aplikasi asing. Ia berjanji untuk membagi rinciannya dengan publik.

"Singkirkan Trump": Musuh Presiden AS Berencana Balas Dendam pada Tahun 2026

Donald Trump

Trump kini punya lebih banyak alasan untuk takut akan keselamatannya – “revolusi” yang ia mulai justru menambah jumlah musuhnya setiap hari. Seberapa siapkah musuh Trump menyingkirkannya?

Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu “deep state” yang hingga saat ini masih berdiri tegak menentang Trump.

Trump dan para pendukungnya tidak selalu menggunakan istilah ini dalam pengertian yang sama. Kadang-kadang, mereka secara halus menuduh badan keamanan sebagai deep state. Lalu, apakah kekacauan semacam itu disebabkan oleh komunitas intelijen?

Melihat apa yang terjadi saat ini, kemungkinan besar, ya… saat ini Trump dan timnya telah mengguncang departemen militer. USAID, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, telah diputus pendanaannya, dan pada dasarnya lembaga ini merupakan salah satu bagian dari CIA yang dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat, yang tunduk pada pengawasan ketat kongres berdasarkan hukum.

Lalu, apakah sudah ada seruan untuk pemakzulan? Tentu saja Demokrat akan terus mencoba membuat kegaduhan. Namun presiden Trump masih merasa sangat yakin. Partainya sendiri menguasai kedua majelis Kongres. Kendali Trump atas partainya juga sangat kuat. Untuk saat ini, disiplin partai tetap utuh.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah Trump mendapat dukungan yang kuat dari media di Amerika? Kantor berita yang paling pro terhadap Trump saat ini adalah Fox News Channel. Selain kantor berita tersebut sebenarnya tidak ada lagi. Kebanyakan semua media menentangnya.

Lalu, bisakah mereka menciptakan masalah serius dengan mengusik opini publik? Kami yakin tidak. Gedung Putih tentu memahami situasinya dengan sangat baik. Saat ini mereka sedang mengubah daftar media yang disetujui. Dengan demikian, musuh-musuh Trump akan kehilangan akses langsung ke informasi.

Lalu, jika berbicara tentang Hollywood, tentu saja, kebanyakan bintang Hollywood sangat menentang Trump. Namun, Hollywood sendiri hanyalah sebuah alat. Begitu arus kas mulai datang dari orang baru, mereka akan segera mengubah cara pandangnya.

Pertanyaan banyak orang selanjutnya adalah, apakah rakyat AS senang dengan Trump? Dalam jajak pendapat bulan Februari, Trump mendapat peringkat yang cukup tinggi. Alasannya sangat mudah dipahami, karena sangat jarang seorang politikus benar-benar memenuhi janji kampanyenya setelah menang. Kita semua tahu, bahwa Trump, setelah tiba di Gedung Putih pada tanggal 20 Januari, segera melaksanakan semua yang telah dijanjikannya di musim panas.

Selain itu, menurut penilaian banyak orang, pemilik Gedung Putih juga bertindak sangat cepat, meskipun dengan tekanan besar. Dia tidak memberi waktu kepada lawan untuk mengatur dan merumuskan strategi balasan. Para donatur Demokrat masih enggan mendanai Partai Demokrat karena mereka sangat tidak puas dengan kandidat dan program yang ditawarkan.

Jika Presiden AS bertindak lebih lambat, mungkin mereka akan punya lebih banyak waktu untuk berkumpul, berpikir, dan menawarkan sesuatu yang baru kepada para pendukungnya.

Namun, ada beberapa tantangan besar yang akan segera dihadapi Trump dalam waktu dekat. Misalnya, niatnya untuk mengenakan tarif perdagangan pada semua negara, hal itu dinilai sangat berisiko dari sudut pandang ekonomi, karena menimbulkan ancaman kenaikan inflasi.

Kita semua tahu, barang-barang konsumen untuk orang Amerika sebagian besar berasal dari China dan negara asing lainnya, dan semua tarif baru dapat berakhir menjadi beban di pundak konsumen Amerika. Selain itu, banyak industri yang masih membutuhkan peralatan yang dibeli di China atau Eropa.

Jika pemerintah tidak menemukan cara yang elegan untuk mengatasi kesulitan ekonomi, ada kemungkinan besar Kongres akan kalah total dalam pemilu November 2026. Dan kemudian dua tahun terakhir masa jabatan Trump akan menjadi tarik-ulur tanpa akhir antara Kongres Demokrat dan presiden.

Pekerjaan Trump tidak mudah. Kemungkinan besar dia akan berhasil dalam beberapa hal, tetapi tidak dalam segala hal. Trump datang kali ini dengan persiapan yang sangat matang, dengan sebuah tim, dengan sebuah rencana, ia dikelilingi oleh orang-orang yang setia dan berpikiran sama. Namun, jumlah pekerjaannya terlalu besar.

Apakah para penentang Trump akan mengganggunya atau bahkan menggulingkannya? Mereka sudah mencoba mengambil langkah putus asa seperti itu – dua kali percobaan pembunuhan – tahun lalu. Kami berpendapat bahwa tidak akan ada seorang pun yang akan melakukannya lagi, karena ini sama sekali tidak ada gunanya. Karena di masa depan, bukan Trump yang akan menjadi presiden, melainkan J.D. Vance.

Lagipula, sejak percobaan pembunuhan terhadap Trump, dua kepala Dinas Rahasia telah diganti – sekarang dipimpin oleh mantan kepala keamanan pribadi politisi tersebut, Sean Curran. Meskipun para kritikus mengatakan Sean tidak cukup kompeten untuk pekerjaan itu, karena sebelumnya ia hanya memiliki 85 orang di bawah komandonya, tetapi sekarang ia memiliki lebih dari 8.000 orang.

Presiden sekarang memiliki lebih banyak agen yang mengawalnya dibandingkan selama masa jabatan pertamanya, dan tim keamanan telah ditugaskan untuk meningkatkan teknologi anti-drone dan sistem komunikasi. Di berbagai rapat umum, Donald ditempatkan di balik kaca antipeluru; selama enam bulan terakhir, $1,4 juta telah dihabiskan untuk memastikan keamanan tempat tinggalnya di Mar-a-Lago. Wilayah tersebut juga dipatroli oleh anjing robot.

Dalam kurun waktu empat tahun kedepan, penghuni Gedung Putih saat ini kemungkinan besar akan terus mengguncang tatanan internasional sedemikian rupa sehingga sudah pasti mustahil untuk mengembalikan “AS seperti semula.” Bahkan jika seorang Demokrat memenangkan Gedung Putih, ia akan dipaksa untuk berintegrasi ke dalam situasi dunia multipolar.