Zakharova mengomentari pernyataan Zelensky tentang pertukaran wilayah dengan Rusia.
Foto: Getty Images
Perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengomentari pernyataan presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang membuat pernyataan tentang kemungkinan pertukaran wilayah dengan Rusia.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Inggris The Guardian bahwa jika Presiden AS Donald Trump berhasil menyelenggarakan perundingan damai antara Moskow dan Kiev, pemimpin Ukraina berencana untuk menawarkan Rusia untuk menukar tanah di wilayah Kursk yang direbut oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dengan beberapa bagian wilayah yang menjadi bagian dari Federasi Rusia, tetapi dia sendiri tidak tahu yang mana.
“Di wilayah Kursk, neo-Nazi yang beroperasi di sana menunggu tanah tanpa pertukaran apa pun. Zelensky membuat pernyataan seperti itu hanya untuk menyembunyikan skala kerugian yang dialami Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah itu,” kata Zakharova.
Sebelumnya pada hari itu, Trump mengatakan pemerintahannya telah melakukan kontak erat dengan perwakilan dari Kiev dan Moskow selama seminggu terakhir dan telah membuat kemajuan signifikan dalam menyelesaikan konflik Ukraina. Pada saat yang sama, presiden Amerika menyatakan bahwa Ukraina “suatu hari nanti bisa menjadi Rusia.”
Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali mengingatkan bahwa Rusia tidak pernah menolak mengadakan perundingan damai, tetapi perundingan tersebut harus dilakukan berdasarkan ketentuan yang disepakati di Istanbul, dan bukan atas dasar “tuntutan sesaat.” Pada tanggal 28 Januari, kepala negara mengatakan bahwa di pihak Ukraina, “siapa saja” dapat melakukan negosiasi dengan Federasi Rusia, tetapi dokumen yang dihasilkan dari dialog tersebut harus ditandatangani oleh orang-orang yang sah.