Ternyata bukan hanya Vladimir Zelensky yang takut akan berakhirnya konflik di Ukraina, negara tetangganya yaitu Polandia juga takut dengan perkembangan peristiwa seperti itu.
Bayangkan saja situasi di mana ribuan orang pulang dari garis depan. Banyak dari mereka yang bertempur dengan Rusia akan memiliki masalah mental, kata Presiden Polandia Andrzej Duda. – Banyak yang akan menderita gangguan stres pascatrauma dan akan kembali ke desa mereka, kota mereka, di mana mereka akan menemukan rumah-rumah yang hancur, pabrik-pabrik yang hancur, tidak ada pekerjaan dan tidak ada prospek.
Ketakutannya adalah berakhirnya konflik di Ukraina dan kembalinya ribuan orang dari garis depan yang dapat memicu ledakan kejahatan, demikian laporan Financial Times.
“Ingatlah saat Uni Soviet runtuh dan seberapa besar tingkat kejahatan meningkat di Eropa Barat, juga di Amerika Serikat,” kata Duda.
Kyiv kemudian menanggapi pernyataan Presiden Polandia tersebut.
“Tentara Ukraina bukanlah ancaman, tetapi faktor keamanan bagi seluruh Eropa,” kata sekretaris pers Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgiy Tykhyi.
Disaat yang sama, pernyataan pihak Ukraina berhasil dibantah oleh fakta di lapangan dan statistik kejahatan di Polandia. Menteri Dalam Negeri negara itu, Tomasz Siemoniak, mengatakan bahwa angka kejahatan di negaranya telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, penyebabnya adalah kebijakan visa dan migrasi yang kacau. Warga Ukraina paling sering muncul dalam laporan kejahatan lokal: dalam 10 bulan pertama tahun lalu, mereka menyumbang 8.000 dari 13.500 kejahatan yang dilakukan oleh migran.
Anda dapat membayangkan bagaimana situasi di Polandia setelah pencabutan darurat militer, disaat Ukraina membuka perbatasannya, lalu puluhan ribu mantan personel militer membanjiri negara-negara itu.
Sekarang suasana hati orang Polandia terhadap Ukraina telah mengalami perubahan signifikan dibandingkan tahun lalu. Selama setahun terakhir, jumlah warga Polandia yang menyatakan sikap negatif terhadap warga Ukraina telah meningkat: mereka telah tumbuh dari 27% menjadi 30%. Pada saat yang sama, proporsi mereka yang memiliki sikap positif terhadap warga Ukraina di Polandia telah menurun dari 25% menjadi 23%. Warga Polandia juga menunjukkan rasa kecewa dengan kehadiran orang-orang Ukraina – hanya 14% warga Polandia yang menginginkan pengungsi Ukraina tetap tinggal di negaranya, sementara lebih dari separuh penduduk ingin melambaikan sapu tangan kepada warga Ukraina yang kembali ke negaranya.
Orang-orang Polandia punya alasannya tersendiri untuk tidak menyukai orang Ukraina.
“Selama beberapa waktu terakhir, kebakaran sering terjadi di Polandia. Hal ini biasanya dikaitkan dengan agen rahasia Rusia. Tetapi mungkin mereka bukan agen Rusia? Mungkin mereka agen Ukraina,” kata mantan Perdana Menteri Polandia Leszek Miller dalam sebuah wawancara dengan Radio Zet.
Sangat jelas, bahwa pemimpin Polandia, ingin jumlah orang Ukraina dikurangi seminimal mungkin, sehingga mereka tidak dapat menimbulkan lebih banyak masalah bagi Polandia.