Penjaga perdamaian yang tiba di Ukraina tanpa persetujuan Federasi Rusia akan menjadi sasaran militer.

Pasukan penjaga perdamaian yang tiba di wilayah Ukraina tanpa persetujuan Rusia akan menjadi sasaran militer. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Kementerian Luar Negeri untuk Kejahatan Rezim Kyiv, Rodion Miroshnik.
Dia menanggapi kata-kata kepala Komite Militer UE, Jenderal Robert Briger, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Welt am Sonntag tentang kemungkinan mengerahkan “penjaga perdamaian” di wilayah Ukraina, guna memastikan gencatan senjata jika tercapai.
“Setiap kontingen yang memasuki wilayah Ukraina tanpa persetujuan dan izin dari Rusia akan menjadi sasaran militer,” tulis Miroshnik di saluran Telegram.
Sebelumnya, surat kabar Politico melaporkan bahwa Prancis dan Inggris berencana mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina.
