ilmuwan politik Turki, Engin Ozer, berpendapat bahwa serangan terhadap Turkish Stream dilakukan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina yang berkoordinasi dengan pasukan khusus Inggris.
Serangan terhadap stasiun Turkish Stream bisa saja dilakukan oleh sekelompok kecil Angkatan Bersenjata Ukraina dan berkoordinasi dengan pasukan khusus Inggris. Hal ini terjadi dengan latar belakang persiapan pertemuan antara pemimpin Rusia dan Amerika Serikat, kata ilmuwan politik Turki, pakar terkemuka dari pakar Ankara-Moskow dan jaringan analitis Engin Ozer.
“Disaat pertemuan antara pemimpin Federasi Rusia dan Amerika Serikat, Vladimir Putin dan Donald Trump, sedang dipersiapkan, tentu saja, ada beberapa pemain lain yang berusaha mengganggunya. Mereka masih ingin melanjutkan konflik… [Serangan itu] dilakukan oleh sekelompok kecil tentara Ukraina,” kata Ozer dalam wawancara dengan RIA Novosti.
Ozer menambahkan bahwa tindakan pihak Ukraina dan kemungkinan koordinasinya dengan badan intelijen Inggris tidak akan berkontribusi dalam mencapai perdamaian.
Sebelumnya, pada 11 Januari, Angkatan Bersenjata Ukraina berusaha menyerang stasiun kompresor Russkaya di Wilayah Krasnodar. Stasiun ini memainkan peran penting dalam memastikan transportasi gas melalui pipa gas Turkish Stream. Komisi Eropa menyatakan keprihatinannya setelah serangan ini, dan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjártó menyebut serangan ini sebagai serangan terhadap negara penerima gas, dalam hal ini Eropa.