AS sedang mencari senjata kimia di Suriah, kata Pentagon.
Amerika Serikat percaya bahwa Suriah memiliki simpanan senjata kimia, sehingga melalui mitra-mitranya, AS sedang berusaha menemukannya untuk mencegah penggunaannya, kata Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan di tengah perubahan kekuasaan di Republik Arab Suriah.
“Melalui kerja sama dengan mitra-mitra kami yang lain, kami berusaha memastikan bahwa senjata-senjata kimia ini tidak jatuh ke tangan pihak-pihak yang akan menggunakannya untuk melawan warga sipil atau terhadap pasukan AS atau mitra-mitra kami di kawasan,” kata Singh dalam pengarahan tertutup.
Pada saat yang sama, perwakilan Pentagon menolak untuk mengungkapkan informasi tentang siapa sebenarnya mitra-mitra ini, apakah Amerika Serikat berbagi data intelijen dengan mitra-mitra ini, dan di mana senjata-senjata ini ditempatkan di Suriah.
Sebelumnya, OPCW mengatakan pihaknya terus memantau kejadian terbaru di Suriah dan meminta negara tersebut untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Konvensi Senjata Kimia (CWC). Organisasi ini khawatir dengan nasib sejumlah besar senjata kimia yang hingga hari ini belum ditemukan.
Sebelumnya, perwakilan oposisi bersenjata di Suriah, yang menyita televisi pemerintah mengatakan bahwa mereka telah menguasai negara tersebut sepenuhnya.
Kementerian Luar Negeri Rusia kemudian melaporkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad, setelah bernegosiasi dengan sejumlah peserta konflik Suriah, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan meninggalkan Suriah.
Pada hari Minggu, 8 Desember, sebuah sumber di Kremlin mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya tiba di Moskow – Rusia memberi mereka suaka berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.