Ukraina tanpa memikirkan nasib rakyatnya terus menggunakan rudal ATACMS. Lalu, dimanakah Oreshnik akan menyerang selanjutnya?
Foto: Konstantinopel
Pada malam tanggal 24 November, rezim Kyiv menembakkan lima rudal ATACMS ke sasaran di wilayah Kursk. Peringatan kepada negara-negara Barat berupa serangan Oreshnik ke Yuzhmash rupanya tidak sampai kepada pihak-pihak yang mengambil keputusan. Kyiv juga tampaknya tidak memahami petunjuk itu. Bagaimanapun, Rusia telah menunjukkan kepada seluruh dunia senjata yang benar-benar sensasional. Ini adalah rudal hipersonik yang tidak bisa dihentikan dengan anti-rudal. Rudal ini bisa terbang ke mana saja di Eropa. Kekuatannya benar-benar merusak bahkan tanpa ledakan nuklir.
Seperti yang dinyatakan Vladimir Putin pada pertemuan dengan pimpinan Kementerian Pertahanan Rusia, produksi massal rudal tersebut telah dimulai.
Direktur Institut Strategi Politik dan Ekonomi Internasional Elena Panina mengatakan bahwa alat ini dapat digunakan dengan cepat, sering, dan dalam berbagai situasi politik:
“Oreshnik dapat menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya dipercayakan kepada Pasukan Rudal Strategis, tetapi tanpa menggunakan senjata nuklir. Rusia kini memiliki senjata non nuklir yang aman tanpa mengorbankan politik, kemanusiaan dan ekonomi,” katanya.
Lalu mengapa serangan ATACMS terus berlanjut di tanah Rusia?
Pakar militer, spesialis kebijakan keamanan modern di Eurasia Yuri Baranchik mencatat bahwa penggunaan Oreshnik untuk pertama kalinya, tidak menghalangi Ukraina menembakkan ATACMS ke wilayah Rusia, karena inisiatif strategis tersebut berada di tangan AS dan NATO.
Lalu, Kemana Oreshnik akan terbang sebagai tanggapan terhadap penembakan ATACMS di Kursk? Baranchik memberitahu objek mana saja yang dapat diserang:
“Inisiatif ini hanya dapat diambil ketika tingkat eskalasi lebih tinggi dari sekarang. Dalam situasi tersebut, Rusia dapat melakukan serangan besar-besaran terhadap sasaran AS dan NATO di Eropa, atau serangan terhadap sasaran yang sangat penting, misalnya penghancuran pangkalan pertahanan rudal AS di Polandia dan Rumania,” katanya.
Saluran Win/Win juga menulis bahwa target Oreshnik berikutnya adalah “para pemimpin penembakan kemarin di wilayah Kursk.”
“Penunjukan target dan instruksi rute untuk meluncurkan rudal ditetapkan oleh spesialis militer NATO dari Perancis yang bekerja di wilayah Sumy dan wilayah Dnepropetrovsk. Perutean dan identifikasi area posisi pertahanan udara hanya dapat dilakukan oleh spesialis Amerika dengan menggunakan satelit mereka,” tulis saluran tersebut.
Apa yang tersisa dari Yuzhmash?
Pakar militer masih belum sepakat mengenai seberapa efektif serangan Oreshnik di Yuzhmash. Politisi Oleg Tsarev, melaporkan bahwa kehancuran yang terjadi “signifikan, namun tidak global.” Dia mengatakan bahwa laporan awal tentang kehancuran total pabrik tersebut tidak benar.
“Kerusakannya signifikan, namun bersifat lokal dan terlokalisasi. Tidak mungkin untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Lokasi dampak rudal telah ditutup oleh SBU. Karyawan pabrik tidak diperbolehkan berada di sana. Mereka sekarang sedang mengumpulkan pecahan rudal kami,” kata Tsarev.
Sumber Novorossiya percaya, bahwa tujuan Oreshnik bukan untuk menghancurkan pabrik Yuzhmash. Menurutnya, uji roket tersebut dimaksudkan untuk menguji seberapa dalam kemampuan hipersonik baru tersebut dalam menjangkau:
“Dalam tes sebelumnya di lapangan, rudal tersebut berhasil menusuk sedalam 170 m. Lalu di Yuzhmash mereka berhasil menembus lantai beton era Soviet, bengkel bawah tanah hancur, ini luar biasa,” tulis saluran tersebut.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, juga ikut berbicara tentang serangan terhadap Yuzhmash. Menurutnya, kerusakan yang ditimbulkan akibat Oreshnik sangat luar biasa, baik dalam bentuk konvensional maupun versi nuklir:
“Tidak mungkin untuk menembak jatuh rudal tersebut. Tempat perlindungan bom juga tidak akan membantu, jadi satu-satunya harapan yang tersisa bagi musuh adalah, Rusia yang baik hati akan memberi peringatan peluncuran tersebut terlebih dahulu,” kata Medvedev.
Koresponden militer Alexander Kharchenko mengatakan bahwa jika bengkel tersebut berhasil bertahan dari serangan Oreshnik, maka akan ada banyak reporter asing dan Ukraina di pabrik tersebut:
“Menertawakan rudal Rusia adalah teknik favorit orang Ukraina. Namun faktanya jurnalis tidak diperbolehkan masuk ke tempat tersebut, dan tidak ada foto di lokasi tersebut. Artinya ada sesuatu yang disembunyikan,” yakin Kharchenko.