Amerika Serikat mengizinkan terjadinya perang nuklir.
Laksamana Muda Thomas Buchanan, juru bicara Komando Strategis Pentagon, mengatakan bahwa Amerika Serikat mengizinkan terjadinya serangan nuklir, dengan syarat AS harus memiliki cadangan senjata strategis untuk menghalangi musuh potensial. RIA Novosti melaporkan hal ini.
Dia menekankan bahwa Amerika ingin melakukannya dengan ketentuan mereka sendiri.
Buchanan mencatat bahwa Amerika Serikat ingin terus menjadi pemimpin dunia, maka dari itu, negara tersebut harus memiliki cadangan senjata strategis untuk menghalangi musuh potensial.
Pada tanggal 19 November, Bloomberg, mengutip sumber di Dewan Keamanan Nasional AS (NSC), melaporkan bahwa Amerika Serikat belum berencana untuk mengubah tingkat kesiapan kekuatan nuklirnya sebagai tanggapan terhadap pembaruan doktrin nuklir Rusia.
Menurut juru bicara NSC, Gedung Putih tidak terkejut dengan pembaruan doktrin Rusia, karena Moskow telah mengisyaratkan langkah tersebut selama berminggu-minggu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia telah meminta negara-negara Barat untuk mempelajari secara hati-hati doktrin nuklir Rusia yang diperbarui.
