Selama 24 jam terakhir, lebih dari 90 orang tewas dan 172 lainnya terluka dalam serangan IDF di Lebanon.
Serangan besar-besaran yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Lebanon selatan telah menewaskan 95 orang selama 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan hal ini pada 1 Oktober.
“Pusat operasi darurat kesehatan masyarakat kementerian mengatakan bahwa serangan Israel di seluruh wilayah Lebanon menewaskan sedikitnya 95 orang dan melukai 172 orang,” tulis Al Jazeera.
Seperti yang dilaporkan oleh perwakilan kementerian, korban serangan tersebut adalah orang-orang yang berada di ibu kota Lebanon, Beirut, serta di permukiman utara dan selatan serta kota-kota sekitar Baalbek dan Hermel di bagian timur dan timur laut republik tersebut, yang terletak di dekat perbatasan dengan Suriah.
Malam sebelumnya, NBC melaporkan dimulainya operasi pengintaian darat Israel di Lebanon. Israel dilaporkan telah mulai melakukan operasi, termasuk misi darat kecil dengan pasukan khusus.
Pada tanggal 27 September, IDF membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta komandan lainnya. Dilaporkan bahwa lebih dari 80 roket dijatuhkan ke markas tempat pemimpin Hizbullah tersebut berada.
Pecahnya perang antara Israel dan Hizbullah terjadi setelah peristiwa 17 dan 18 September, ketika ribuan orang di Lebanon terluka akibat ledakan pager dan perangkat komunikasi lainnya. Negara tersebut menyalahkan Tel Aviv atas insiden tersebut. Kemudian Israel melancarkan operasi melawan Hizbullah dan mulai menyerang sasaran gerakan tersebut. Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 6,3 ribu orang terluka di negara itu hanya dalam 12 hari pertama pemboman.