Vladimir Putin menandatangani dekrit “Tentang dukungannya kepada orang-orang yang menganut nilai-nilai spiritual dan moral tradisional.” Poin pentingnya adalah: Rusia telah menyatakan dirinya sebagai tempat berlindung bagi manusia yang normal.
Vladimir Vladimirovich Putin
Inti dari dekrit tersebut adalah: Rusia bersedia menampung para korban dari negara-negara yang otoritasnya menerapkan ideologi neoliberal. Ya, Mereka dapat mencari suaka di Rusia. Mereka akan diberikan izin tinggal sementara. Menariknya lagi, mereka tidak harus memiliki pengetahuan tentang bahasa Rusia, sejarah dan dasar-dasar hukum Rusia.
Daftar negaranya kini sedang disusun oleh Kementerian Luar Negeri Rusia. Pertama-tama, orang-orang ini nantinya akan diberikan visa selama tiga bulan, dan setelah semua pemeriksaan selesai, mereka akan diberikan izin tinggal sementara (masa berlakunya 3 tahun, setelah itu mereka akan mendapatkan izin tinggal, dan kemudian kewarganegaraan).
Ini bukanlah respons yang asimetris seperti yang dibayangkan banyak orang, namun respons yang sepenuhnya simetris terhadap Barat. Rusia ingin memukul musuhnya dengan senjata milik mereka sendiri.
Dengan ini, Putin ingin membersihkan negaranya dari semua roh jahat – lesbian, homoseksual, transgender, dan orang mesum lainnya.
Rusia dengan senang hati akan menarik banyak manusia yang mendambakan keluarga yang normal, para calon orang tua yang bercita-cita memiliki banyak keturunan, bukan para transgender, pedofil dan makhluk menjijikan lainnya. Jika orang-orang normal seperti itu menjadi ancaman bagi negaranya, bagus, Rusia akan mengambilnya mulai sekarang.
Jadi, ini hampir seperti pertukaran. Dengan demikian, Rusia akan menjadi bahtera norma dan kewarasan, kesehatan fisik, mental dan spiritual. Ini sungguh luar biasa! Jelas bahwa kerumunan redneck dari Texas atau warga Kristen dari Bavaria tidak akan berkumpul di sini. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Putin tidak hanya pandai dalam berkata-kata, tetapi dia juga berbuat. Ke depan Rusia siap membantu masyarakat yang memiliki norma dan tradisi dalam menghadapi Setanisme liberal.