Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Kita semua tau, tidak hanya Rusia, tetapi negara lain yang tidak patuh pada kepentingan elit di barat akan sangat mereka benci dan bila memungkinkan mereka akan mencari berbagai cara untuk menenggelamkan pemimpinnya, tidak perduli bagaimana nasib orang-orang di negara tersebut.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Sumber foto: dzen

Pertanyaan “Mengapa Barat membenci Putin?” mungkin akan banyak dicari oleh banyak orang belakangan hari ini, terlebih dengan dimulainya operasi militer khusus Rusia ke Ukraina pada tahun 2022. Terdapat banyak alasan mengapa hal itu bisa terjadi, ketidaksukaan barat terhadap kepemimpinan Putin bahkan telah terjadi jauh sebelum konflik Rusia-Ukraina.

Ya.. Jadi Ada setidaknya beberapa alasan mengapa hal itu bisa terjadi, yang tentu saja akan saya sebutkan di bawah. Namun untuk memahami signifikansinya, kita perlu membahasnya dari awal. Mungkin dari tahun 1999, ketika Amerika mengetahui bahwa Yeltsin ingin menunjuk Putin sebagai penggantinya.

Akhir tahun 90an bisa dibilang adalah masa kejayaan Kekaisaran Amerika, sebuah dunia unipolar, ketika mereka bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan, terlepas ada atau tidaknya komunitas dunia dan hukum internasional.

Tahun 1999 adalah masa pemboman Beograd, ibu kota Yugoslavia – negara persaudaraan Rusia. Jadi mereka tidak segan-segan di hadapan seluruh dunia berusaha mempermalukan saudara-saudara Rusia dan menghancurkan negara tersebut. Yang tentu saja, melanggar semua peraturan dan ketentuan.

Yeltsin, yang memimpin Rusia pada saat itu lebih terlihat seperti sayur. Karena kekuatan utama nyatanya ada di tangan tujuh bankir – oligarki yang dikendalikan oleh Amerika Serikat. Jadi Rusia tidak memiliki otoritas internasional seperti pada masa kejayaan Uni Soviet. Memang menyakitkan untuk menyadari hal ini, sebuah negara yang dulunya kuat, pada saat itu justru meminta bantuan, bahkan makanan, dan sering kali dipermalukan serta kepentingannya sering dilanggar. Meski begitu, Yeltsin tetap adalah orang yang tidak menerima begitu saja penghinaan tersebut.

Itulah sebabnya ia memilih seseorang yang bukan liberal pro-Barat (yang siap untuk terus tunduk di bawah kekuasaan Amerika), seperti contohnya Nemtsov, tetapi dengan seseorang yang setidaknya mampu memberikan rasa hormat kepada negaranya.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Tentu saja ini merupakan asumsi yang tidak dapat dibuktikan namun juga tidak dapat disangkal. Putin akhirnya ditunjuk, dan itu bertentangan dengan keinginan Amerika Serikat (sebagaimana dibuktikan dengan negosiasi antara Presiden AS Bill Clinton dan Yeltsin).

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Yeltsin kemudian mencoba meyakinkan Clinton bahwa Putin adalah orang baik, seorang demokrat, bahwa ia mengenal Barat, dll. dll. Sederhananya dia berusaha membujuk Clinton agar menerima Putin. Inilah yang selalu dilakukan Barat, selalu ikut campur dengan urusan negara lain.

Tapi, seperti yang kita tahu, ada yang tidak beres. Dan inilah tepatnya:

Amerika Serikat akhirnya mempercayakan Putin peran sebagai pesuruh yang patuh yang akan memperkuat kekuatan Amerika di Rusia dan memfasilitasi ekspor sumber daya alam.

Saat itu, tidak ada yang tahu apa pun tentang Putin. Pertanyaan yang paling terkenal pada saat itu adalah “Siapakah Tuan Putin itu?”, yang disuarakan di Forum Davos pada tahun 2000. Para jurnalis menanyakan pertanyaan ini kepada Chubais. Entah kenapa, Chubais tidak bisa langsung menjawab dan seluruh ruangan kemudian justru menertawainya. Namun, hari ini tampaknya tidak ada lagi waktu untuk tertawa di Forum Davos seperti pada saat itu, apalagi menertawakan Putin, mustahil.

Menjadi semakin jelas bahwa Putin mempunyai ambisi

Pada tahun 2000 Putin segera melakukan upaya untuk mengendalikan Bank Sentral, berikut berita tanggal 11 Oktober 2000:

“Kegembiraan telah bergolak terhadap undang-undang baru tentang Bank Sentral sejak lama. Pada akhir September, Vladimir Putin memperkenalkan amandemennya. Yang dimaksud dengan amandemen presiden adalah nasionalisasi Bank Sentral.”

Kita tidak akan membahas masalah Bank Sentral lebih jauh, namun semuanya menjadi semakin jelas, bahwa Putin sedang menyelidiki atau secara serius mencoba untuk menghancurkan otoritas moneter. Namun, ini tidak berhasil. Butuh artikel terpisah untuk membahas itu.

Kemudian sejak tahun 2000, surat kabar Barat mulai meyakinkan masyarakatnya bahwa Putin adalah “ serigala otoriter berbulu domba, Jenderal Pinochet berwajah manusia.”

Itulah pers Barat, mereka akan mengolok-olok siapa pun yang tidak secara sukarela menjilat sepatu elit mereka dan memperkaya mereka.

Apa alasan utama mereka begitu membenci Putin?

Karena dia mengutamakan Rusia, dan bukan kepentingan oligarki Amerika, dia ternyata bukan seorang wali kota, melainkan seorang patriot. Patriot sejati di berbagai negara merupakan ancaman nyata bagi dunia unipolar Amerika, sehingga dari sudut pandang Amerika, mereka adalah separatis.

Anda akan terkejut dengan kecerdikan Putin: dia, seperti seorang revolusioner, pada awalnya ia tidak secara terbuka menentang Amerika Serikat dan Eropa. Sebaliknya, ia memperkenalkan dan memperlihatkan dirinya sebagai sahabat negara-negara maju. Dia berbicara tentang persahabatan dan perdamaian.

V.V. Putin (2000, wawancara dalam program “Breakfast with Frost” di saluran TV BBC):

Rusia adalah bagian dari budaya Eropa. Dan saya tidak dapat membayangkan jika negara saya terisolasi dari Eropa dan dari dunia yang beradab.

Banyak elit barat yang terbuai dengan pidatonya, disitulah ia melanjutkan kebijakannya untuk menyelamatkan Rusia, dan itu terlihat jelas.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

PDB Nominal Rusia dari tahun-ketahun

Beberapa waktu berlalu, Rusia sedikit demi sedikit menjadi semakin gemuk, Putin kemudian mendapatkan kekuasaan dan pengakuan (pada saat itu semua orang akhirnya sudah mengenal Tuan Putin). Presiden Rusia kemudian mulai melakukan upaya untuk melampaui batas-batas negara dan membahas tatanan dunia. Yakni, untuk menunjukkan bahwa dunia unipolar milik barat adalah pembawa bencana yang sesungguhnya.

Ini adalah pidato Putin yang terkenal di Munich pada tahun 2007.

V.V. Putin (Munich, 2007):

Saya percaya bahwa dunia modern model unipolar tidak hanya tidak dapat diterima, tetapi juga tidak memungkinkan. Model itu tidak bisa dijalankan, karena tidak bisa didasarkan pada landasan moral peradaban modern.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Namun Putin pada saat itu menyusun pidatonya dengan sangat cerdik. Dia tidak mengatakan bahwa ia akan menjadi musuh dunia unipolar milik barat. Dia hanya mengatakan tatanan dunia ini bersifat merusak bagi semua orang. Putin seperti ingin mengatakan: Saya khawatir tentang Anda sayang, Anda akan mati. Dan aku tidak ada hubungannya dengan itu. Jadi pada prinsipnya, dia benar. Hegemoni Barat akan lenyap, dan mereka akan dibenci dalam waktu yang sangat lama.

Jadi disinilah titik baliknya, setelah itu Barat mulai berbicara tentang Perang Dingin yang baru, tentang agresi Rusia, tentang ambisinya, dan lain-lain.

Saya ulangi sekali lagi: konfrontasi utama antara Rusia dan Barat, atau negara-negara lain dengan Barat, adalah upaya Barat untuk melakukan perampokan.

Dan jika kita berbicara tentang pidato Putin, makna lainnya adalah: “Berhentilah merampok dan mempermalukan negara lain, termasuk kami. Ini hanya akan menghancurkan diri Anda sendiri.”

Selanjutnya, seperti yang Anda tahu, Dmitry Medvedev menjadi presiden. Orang Amerika menyukai yang ini karena menurut mereka medvedev adalah pemimpin yang relatif lemah.

Namun pada tahun 2012, masa jabatan presiden Medvedev akan segera berakhir, dan Putin, lagi-lagi menurut Konstitusi, dapat mencalonkan diri untuk 2 periode.

Dan lihatlah situasi para elit AS dan Eropa ketika itu, ada pemimpin yang kuat – Putin, yang produktif dan cerdas, yang berhasil menarik Rusia keluar dari perbudakan Barat.

Terlebih lagi, sebelum ia digantikan medvedev setelah pidatonya di Munich pada tahun 2007, ia pada dasarnya telah berhasil menciptakan gerakan pembebasan nasional global, dan berhasil mendirikan BRICS.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Jadi pada tahun 2012, menjauhkan Putin dari pemilu adalah prioritas utama negara-negara Barat. Terlebih mereka sudah tahu “Pemimpin” macam apa Putin itu. Bagi mereka, Putin benar-benar serigala berbulu domba.

Dan sekali lagi, saya ulangi: bagi Barat, siapa pun yang menuntut kesetaraan akan dianggap sebagau serigala berbulu domba, mereka sangat menolak kesetaraan, mereka ingin tetap berkuasa. Barat hidup dengan mengorbankan negara-negara lain. Dan negara-negara lain seharusnya hanya menjadi koloni atau pengikutnya.

Jadi, ekspektasi buruk Barat menjadi kenyataan: Putin mengumumkan bahwa dia akan kembali mencalonkan diri sebagai Presiden di tahun 2012

Keputusan ini merupakan titik balik lain dalam hubungan antara kolektif Barat dan Putin.

Apakah kamu ingat apa yang terjadi saat itu? Dimana terjadi demonstrasi massal yang hampir berujung pada kudeta . Mereka menyebutnya “revolusi rawa”, “revolusi salju”, “pita putih”, dll. Aksi protes ini berlangsung dari tahun 2011 hingga 2013.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Saat itu, Kedutaan Besar Amerika di Moskow merupakan semacam markas besar, tempat berbagai pihak oposisi menerima instruksi tentang bagaimana cara melakukan kudeta.

Alasan AS Dan Eropa Membenci Putin

Sergei Mironov dengan pita putih – simbol revolusi warna di Duma Negara

Amerika mencoba menyatukan seluruh oposisi, dan ratusan ribu orang kemudian turun ke jalan di seluruh negeri. Puluhan ribu orang mengorganisir berbagai pawai, protes, aksi, dll.

Disaat itulah, Alexei Navalny mulai mendapatkan popularitasnya.

Perusahaan-perusahaan Amerika, tanpa bersembunyi, saya ulangi sekali lagi: TANPA MENYEMBUNYIKAN DIRI, membiayai kegiatan mereka dan membayar semua media.

Pada awalnya, Central Television entah bagaimana menolak dan tidak meliput peristiwa yang terjadi di Moskow, tetapi setelah pembawa acara berita Pivovarov menolak untuk mengudara di NTV tanpa meliput topik demonstrasi, cerita tentang demonstrasi tersebut akhirnya disiarkan di NTV dan saluran federal lainnya.

Pada saat itu hampir semuanya berada di pihak Amerika.

Kejadian ini boleh disamakan dengan aksi Maidan di Ukraina. Pada dasarnya caranya sama. Orang-orang hanya bisa menebak keajaiban seperti apa yang akan memenangkan Putin pada saat itu. Tapi kemudian dia akhirnya menjadi presiden lagi. Kemudian pada tahun 2012 Barat mulai mengubah tujuannya terhadap Rusia. Jika sebelum tahun 2012 negara kita dianggap sebagai koloni yang layak untuk dijarah, maka setelah itu mereka mulai membuat rencana untuk melenyapkannya sebagai ancaman nyata bagi kerajaan Amerika.

Pada tahun 2012, segalanya menjadi jelas bagi semua orang, bahwa konfrontasi besar akan terjadi. Putin mulai semakin menekan pengaruh Amerika keluar dari Rusia (sebisa mungkin), melarang propaganda LGBT – dan ini pukulan yang sangat serius bagi orang Amerika!

Di sini kita dapat mengatakan bahwa titik balik lainnya adalah pergulatan ideologi

Masih pada tahun 2012, presiden memberikan perintah untuk mengorganisir gerakan patriotik dibandingkan gerakan liberal. Itu artinya pertarungan baru saja akan dimulai.

Titik balik berikutnya, tentu saja, adalah Krimea

Omong-omong, ada banyak pendapat bahwa Amerika sendiri yang memaksa semenanjung itu untuk bergabung dengan Rusia sehingga konfrontasi dengan Rusia dapat dibawa ke tingkat yang baru, yaitu dengan menjatuhkan sanksi dan mengobarkan perang informasi yang lebih agresif.

Segalanya menjadi nyata sejak 2022 dan berlanjut hingga sekarang

Pada dasarnya, semuanya saling berhubungan. Tentu saja Anda bisa mencari siapa yang benar dan siapa yang salah. Katakanlah Gorbachev, Yeltsin, atau siapapun.

Namun itu sekarang sudah tidak lagi penting, Putin telah muncul dan barat sekarang mau tidak mau seharusnya sudah mulai mengurangi nafsu jahat mereka karena Rusia sedang menguat. Namun mereka seperti yang kita tau, tidak berhenti sampai disitu, mereka selalu berusaha menghukum Rusia dari luar negeri, dengan menggunakan berbagai macam cara.

Kita sekarang harus percaya, bahwa jika mereka tidak berhasil 12 tahun yang lalu, maka mereka juga tidak akan berhasil sekarang. Inilah waktunya untuk membangun tatanan dunia baru tanpa pertumpahan darah. Yang lagi-lagi berulang kali telah disuarakan oleh Putin.