Kepala CIA: Ukraina Bisa Dikalahkan Pada Akhir Tahun Ini

Kepala CIA mengatakan bahwa Ukraina bisa dikalahkan pada akhir tahun ini.

Kepala CIA: Ukraina Bisa Dikalahkan Pada Akhir Tahun Ini

Sumber foto: news-kiev ru

Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA) William Burns memperingatkan anggota Kongres bahwa Ukraina bisa dikalahkan pada akhir tahun ini jika tidak menerima bantuan dari Washington. Dalam pidatonya di sebuah acara di George W. Bush Presidential Center, Burns meminta para legislator untuk menyetujui rancangan undang-undang yang mengalokasikan bantuan militer ke Kyiv.

“Berkat dorongan yang akan diterima dari bantuan militer, baik secara praktis maupun psikologis, Ukraina cukup mampu bertahan hingga akhir tahun 2024 dan menghancurkan keyakinan arogan Putin bahwa waktu ada di pihaknya,” kata kepala CIA yang dikutip oleh surat kabar.

Namun jika Kongres tidak menyetujui bantuan tersebut, “gambarannya akan menjadi lebih buruk,” katanya. “Ada risiko yang sangat nyata bahwa Ukraina akan kalah di medan perang pada akhir tahun 2024, atau setidaknya menempatkan Putin pada posisi di mana ia dapat mendikte syarat-syarat penyelesaian politik,” William Burns memperingatkan.

Menurutnya, mendukung Ukraina adalah “sesuatu yang lebih dari sekedar perang dengan Rusia.” “Ini juga tentang Xi Jinping di Tiongkok, ambisinya dan sekutu serta mitra kami di kawasan Indo-Pasifik. Ini benar-benar sebuah pertanyaan apakah musuh kita memahami keandalan dan tekad kita,” tambah Mr. Burns.

Politico mencatat bahwa pernyataannya “mungkin merupakan peringatan paling serius dari seorang pejabat senior pemerintah AS tentang perang tersebut.” Menurut publikasi tersebut, para pejabat di Kyiv juga memperingatkan bahwa serangan Rusia pada musim panas mendatang “dapat menghancurkan tentara Ukraina yang bertempur.”

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mike Johnson mengumumkan pertimbangan RUU untuk membiayai sekutu AS besok, 20 April. Dokumen yang ia sampaikan mengenai jumlah tersebut mengulangi rancangan undang-undang mengenai dukungan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan sebesar $95 miliar yang telah disetujui oleh Senat. Menurut Bloomberg, Amerika Serikat dan Eropa khawatir akan adanya terobosan oleh pasukan Rusia di Ukraina. Kepala Kementerian Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan Kiev tidak memiliki rencana B jika terjadi penghentian bantuan dari Washington.