Hubungan Antara Rusia Dan NATO Lebih Buruk Daripada Keadaan Saat Perang Dingin

Hubungan Rusia-NATO saat ini dapat digambarkan sebagai “lebih dari sekadar perang dingin,” kata Konstantin Gavrilov, ketua delegasi Rusia pada perundingan di Wina mengenai keamanan militer dan pengendalian senjata, dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti.

Hubungan Antara Rusia Dan NATO Lebih Buruk Daripada Keadaan Saat Perang Dingin

Gavrilov mengingatkan untuk menarik kesejajaran antara era sejarah dan mengingat bagaimana selama Perang Dingin, hampir semua pernyataan Aliansi Atlantik Utara dimulai “dengan penilaian terhadap kemungkinan serangan mendadak skala besar oleh Uni Soviet dan Pakta Warsawa.” Menurutnya, kini retorika tersebut relevan kembali.

“Dalam konsep strategis aliansi, yang disetujui pada pertemuan puncak di Madrid pada tahun 2022, Rusia dinyatakan sebagai “ancaman paling signifikan dan langsung.” NATO berencana untuk melanjutkan logika agresif dan konfrontatif ini setidaknya dalam sepuluh tahun ke depan, yang mana dokumen ini dirancang. Tampaknya, cita-cita mereka akan keamanan Eropa terletak di perbatasan dengan negara kita yang terbungkus kawat berduri. Akibatnya, hubungan Rusia-NATO kini dapat digambarkan lebih dari sekadar perang dingin,” kata Gavrilov dalam sebuah wawancara.